Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search
Journal : JBSI: Jurnal Bahasa dan Sastra Indonesia

Disorientasi Memori Naratif Subjek Sebagai Akibat dari Postpartum Depression dalam Novel After Birth dan Dear Scarlet Lathifah, Naafiatun Nur
JBSI: Jurnal Bahasa dan Sastra Indonesia Vol. 4 No. 02 (2024): Artikel Riset Periode November 2024
Publisher : Information Technology and Science(ITScience)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47709/jbsi.v4i02.5455

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana postpartum depression memengaruhi memori naratif dan kehidupan subjek serta bagaimana proses rekonsiliasi yang dilakukan subjek. Objek material dalam penelitian ini menggunakan dua karya sastra, yaitu sebuah novel karya Elisa Albert berjudul After Birth dan komik berjudul Dear Scarlet karya Theresa Wong.Sementara objek formal yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori dari Van Der Kolk tentang memori naratif dan teori sequential art dari Will Eisner.Hasil penelitian menunjukkan bahwa dalam kedua karya sastra terdapat disorientasi memori naratif subjek sebagai akibat dari postpartum depression, salah satunya yaitu subjek tidak mampu menjelaskan apa yang mereka alami dan rasakan karena ingatan mereka tidak utuh dan terfragmentasi. Sementara dalam proses rekonsiliasi, Ari bergabung dengan grup ibu-ibu, mendatangi psikiater, hingga kemudian akhirnya bertemu dengan Mina yang membuatnya merasa menemukan kembali kehidupannya. Sementara Wong melakukan rekonsiliasi dengan berusaha mengilustrasikan apa yang ia rasakan karena ia kesulitan menemukan kata-kata untuk menjelaskan postpartum depression yang menyiksanya. Kesimpulan dari penelitian ini adalah postpartum depression mengakibatkan disorientasi memori naratif karena bagian otak yang berfungsi untuk menafsirkan perasaan kedalam kata (lubus frontal) serta bagian otak yang berfungsi untuk mengolah informasi yang masuk (thalamus) akan mati dan digantikan oleh bagian otak yang berperan dalam mengolah emosi (limbic).Akibatnya, pengalaman traumatis tidak disusun dalam narasi yang logis dan koheren, tetapi dalam bentuk sensorik dan juga emosional yang terfragmentasi, berupa gambar, suara, dan sensasi fisik.
Disorientasi Memori Naratif Subjek Sebagai Akibat dari Postpartum Depression dalam Novel After Birth dan Dear Scarlet Lathifah, Naafiatun Nur
JBSI: Jurnal Bahasa dan Sastra Indonesia Vol. 4 No. 02 (2024): Artikel Riset Periode November 2024
Publisher : Information Technology and Science(ITScience)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47709/jbsi.v4i02.5455

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana postpartum depression memengaruhi memori naratif dan kehidupan subjek serta bagaimana proses rekonsiliasi yang dilakukan subjek. Objek material dalam penelitian ini menggunakan dua karya sastra, yaitu sebuah novel karya Elisa Albert berjudul After Birth dan komik berjudul Dear Scarlet karya Theresa Wong.Sementara objek formal yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori dari Van Der Kolk tentang memori naratif dan teori sequential art dari Will Eisner.Hasil penelitian menunjukkan bahwa dalam kedua karya sastra terdapat disorientasi memori naratif subjek sebagai akibat dari postpartum depression, salah satunya yaitu subjek tidak mampu menjelaskan apa yang mereka alami dan rasakan karena ingatan mereka tidak utuh dan terfragmentasi. Sementara dalam proses rekonsiliasi, Ari bergabung dengan grup ibu-ibu, mendatangi psikiater, hingga kemudian akhirnya bertemu dengan Mina yang membuatnya merasa menemukan kembali kehidupannya. Sementara Wong melakukan rekonsiliasi dengan berusaha mengilustrasikan apa yang ia rasakan karena ia kesulitan menemukan kata-kata untuk menjelaskan postpartum depression yang menyiksanya. Kesimpulan dari penelitian ini adalah postpartum depression mengakibatkan disorientasi memori naratif karena bagian otak yang berfungsi untuk menafsirkan perasaan kedalam kata (lubus frontal) serta bagian otak yang berfungsi untuk mengolah informasi yang masuk (thalamus) akan mati dan digantikan oleh bagian otak yang berperan dalam mengolah emosi (limbic).Akibatnya, pengalaman traumatis tidak disusun dalam narasi yang logis dan koheren, tetapi dalam bentuk sensorik dan juga emosional yang terfragmentasi, berupa gambar, suara, dan sensasi fisik.