Penelitian ini mengkaji hubungan antara inovasi hijau, daya saing, dan kinerja keuangan pada usaha kerajinan ultra-mikro dan mikro di Jawa Barat, Indonesia. Dengan menggunakan survei kuantitatif eksploratori, data dari 403 pemilik dan manajer usaha dikumpulkan melalui kuesioner terstruktur, mencakup demografi dan variabel kunci yang dinilai dengan skala Likert. Analisis dilakukan dengan menggunakan PLS-SEM melalui Smart-PLS 3.0. Hasil penelitian menunjukkan bahwa inovasi hijau secara signifikan meningkatkan daya saing, meskipun tidak secara langsung memperbaiki kinerja keuangan. Daya saing memediasi hubungan antara inovasi hijau dan hasil keuangan, dengan internasionalisasi memperkuat efek ini. Penelitian ini merekomendasikan peningkatan investasi dalam inovasi hijau dan internasionalisasi untuk meningkatkan daya saing dan keberhasilan keuangan. Wawasan ini sangat penting bagi pemilik usaha dan pembuat kebijakan untuk meningkatkan keberlanjutan dan daya saing di pasar global yang semakin kompetitif. This study examines the relationship between green innovation, competitiveness, and financial performance in ultra-micro and micro craft businesses in West Java, Indonesia. Using an exploratory quantitative survey, data from 403 business owners and managers were collected through structured questionnaires, covering demographics and key variables assessed on a Likert scale. Analysis was conducted using PLS-SEM with Smart-PLS 3.0. The results show that green innovation significantly enhances competitiveness, though it does not directly improve financial performance. Competitiveness mediates the link between green innovation and financial outcomes, with internationalization strengthening this effect. The study recommends increased investment in green innovation and internationalization to boost competitiveness and financial success. These insights are crucial for business owners and policymakers to enhance sustainability and competitiveness in an increasingly competitive global market.