Penelitian ini menginvestigasi hubungan antara narsisme CEO, komisaris independen, dan agresivitas pajak pada industri properti dan real estate di Indonesia. Dengan menggunakan analisis regresi data panel, kami menemukan bahwa narsisme CEO tidak berpengaruh signifikan terhadap agresivitas pajak perusahaan, yang bertentangan dengan anggapan bahwa CEO yang narsis lebih cenderung terlibat dalam strategi pajak yang berisiko. Sebaliknya, hasil penelitian kami menunjukkan bahwa CEO yang memiliki sifat narsis lebih memprioritaskan citra dan reputasi perusahaan daripada perencanaan pajak yang agresif. Di sisi lain, keberadaan komisaris independen memiliki dampak yang signifikan terhadap agresivitas pajak, mendorong strategi pajak yang lebih inovatif untuk memaksimalkan laba perusahaan. Temuan kami memiliki implikasi untuk tata kelola perusahaan dan kebijakan pajak, menyoroti pentingnya komisaris independen dalam mempromosikan praktik pajak yang bertanggung jawab. Penelitian ini berkontribusi pada literatur yang ada mengenai karakteristik CEO, tata kelola perusahaan, dan agresivitas pajak, memberikan wawasan bagi para pembuat kebijakan, regulator, dan pemangku kepentingan di lingkungan bisnis Indonesia