Az Zahraa, Liyana Hamidah
Unknown Affiliation

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search
Journal : Jurnal Kesehatan Tambusai

GAMBARAN FAKTOR RISIKO DAN KARAKTERISTIK KEJADIAN LUAR BIASA (KLB) KERACUNAN PANGAN JAWA TIMUR TAHUN 2024 Az Zahraa, Liyana Hamidah; Sa’adah, Irma Hanifatu
Jurnal Kesehatan Tambusai Vol. 6 No. 1 (2025): MARET 2025
Publisher : Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/jkt.v6i1.42674

Abstract

Kejadian Luar Biasa (KLB) keracunan pangan masih menjadi masalah kesehatan masyarakat yang serius di Provinsi Jawa Timur. Berbagai faktor risiko termasuk kontaminasi biologis, kimia, dan kesehatan lingkungan berkontribusi terhadap kasus ini. Penelitian ini bertujuan menggambarkan faktor risiko dan karakteristik KLB keracunan pangan di Jawa Timur tahun 2024. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif dengan data sekunder dari Direktorat Penyehatan Lingkungan, Kementerian Kesehatan RI. Data yang dianalisis mencakup jumlah kasus dan kematian, hasil laboratorium, sumber KLB berdasarkan tempat pengelolaan pangan (TPP), dugaan faktor risiko, serta efektivitas penanganan dalam waktu kurang dari 24 jam. Hasil penelitian menunjukkan terdapat 15 kejadian KLB dengan 818 kasus dan satu kematian selama Januari–Oktober 2024. Sumber utama KLB berasal dari masakan rumah tangga (53%), jasa boga (40%), dan pangan kemasan (7%). Faktor risiko tertinggi adalah penyimpanan pangan matang yang tidak sesuai (25%). Hasil laboratorium mengidentifikasi bakteri Salmonella sp., Escherichia coli, dan kandungan nitrit sebagai penyebab kontaminasi. Seluruh kasus ditangani dalam waktu kurang dari 24 jam, namun hanya 5 kejadian (33%) yang memiliki sampel makanan untuk pengujian laboratorium. Kesimpulannya, penyimpanan pangan yang tidak sesuai menjadi faktor utama dalam kasus ini. Keterbatasan uji laboratorium menghambat identifikasi penyebab keracunan. Diperlukan penguatan pengawasan keamanan pangan, edukasi higiene pangan, serta optimalisasi investigasi laboratorium untuk deteksi dini dan pencegahan kejadian serupa.