Perubahan kondisi bisnis yang semakin dinamis, mendorong perusahaan untuk selalu bertransformasi, salah satunya untuk peduli dengan keberlanjutan ekonomi, lingkungan, dan sosial. Dengan demikian, green accounting dipandang sebagai solusi atas paradigma bisnis yang fokus terhadap keuntungan namun mengabaikan dampak sosial dan lingkungan. Penelitian ini berfokus untuk meneliti bagaimana keputusan pendanaan dan struktur kepemilikan berdampak terhadap pengungkapan green accounting dengan subjek penelitian 31 perusahaan terbuka sektor pertambangan yang listing di Bursa Efek Indonesia rentang waktu antara 2021 – 2023. Penelitian yang dilakukan berjenis kuantitatif dengan metode regresi micro panel. Hasilnya, menunjukkan bahwa perusahaan yang lebih mengandalkan pendanaan utang memiliki hubungan terbalik dengan pengungkapan green accounting. Sebaliknya, perusahaan yang lebih mengandalkan pada pendanaan ekuitas memiliki tingkat pengungkapan green accounting yang lebih tinggi jika dibandingkan dengan perusahaan yang lebih mengandalkan pendanaan utang. Penelitian ini menunjukkan bahwa struktur kepemilikan berpengaruh positif dengan pengungkapan green accounting.