Martha I. Kartasurya
Program Studi Magister Promosi Kesehatan, Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Diponegoro

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search
Journal : Jambura Journal of Health Sciences and Research

LITERATUR REVIEW : DETERMINAN KEJADIAN BURNOUT PADA PETUGAS VAKSINASI COVID-19 Mohammad Iqbal Agung Prabowo; Bagoes Widjanarko; Martha I. Kartasurya
Jambura Journal of Health Sciences and Research Vol 5, No 4 (2023): OKTOBER: JAMBURA JOURNAL OF HEALTH SCIENCES AND RESEARCH
Publisher : Universitas Negeri Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35971/jjhsr.v5i4.20413

Abstract

Vaksinasi Covid-19 bertujuan untuk mengurangi penularan, mengurangi angka kesakitan dan kematian, mencapai kekebalan kelompok terhadap penyakit(herd immunity), dan melindungi masyarakat secara umum. Meskipun demikian, proporsi antara jumlah petugas kesehatan dan jumlah penduduk di Indonesia masih sangat kecil yaitu hanya 0,21% dari 273,87 juta jiwa. Tingginya tanggung jawab dan beban kerja diemban petugas vaksinasi dapat menyebabkan terjadinya Burnout. Kebaruan dalam penelitian ini adalah determinan kejadian burnout pada petugas covid-19. Tujuan dari penulisan literature review ini adalah  adalah untuk mengetahui faktor apa saja yang berpengaruh terhadap burnout pada petugas kesehatan. Database yang digunakan adalah Science Direct,  ProQuest,  Springer Link,  Googgle  Scholar  dan scopus. Data 5 tahun terakhir   dari 1022  artikel  disaring sehingga diperoleh 10 artikel yang  sesuai  dengan kriteria inklusi menggunakan kata kunci covid-19, burnout, beban kerja, tenaga kesehatan . Faktor-farktor yang berberhubungan dengan burnout pada nakes adalah usia, jenis kelamin, masa kerja, dukungan keluarga/dukungan sosial, status pernikahan, dukungan manajemen, dukungan rekan kerja, status kepegawaian dan gaji/insentif. Kesimpulan : gangguan kesehatan fisik dan mental akibat tingginya beban kerja rentan terjadi pada tenaga kesehatan. Dukungan dari keluarga, rekan kerja maupun instansi sangat diperlukan untuk meminimalisir terjadinya burnout.