Potensi bencana banjir yang terjadi di Kabupaten Nagan Raya, khususnya Kecamatan Tripa Makmur memiliki kecenderungan intensitas kejadian tinggi dan berulang, dampak besar dan luas. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) memiliki peran strategis dalam menanggulangi bencana khususnya bencana banjir yang masuk kedalam 5 bencana prioritas. Manajemen Komunikasi Bencana sangat dibutuhkan khususnya pada situasi terdapat potensi bencana, untuk mengurangi risiko bencana dan mempercepat proses penanganan ketika terdapat potensi bencana. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana manajemen komunikasi bencana BPBD Kabupaten Nagan Raya pada situasi terdapat potensi bencana banjir. Penelitian ini dikaji menggunakan konsep manajemen komunikasi Puji Lestari (2006) dengan indikator Perencanaan (komunikasi berbagai arah), Pengorganisasian (kemitraan), Pengendalian (kepemimpinan motivasi), Evaluasi (koordinasi). Data dikumpulkan dengan menggunakan metode penelitian kualitatif dengan penyajian analisa secara deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan manajemen komunikasi BPBD pada situasi terdapat potensi bencana belum optimal, disebabkan oleh beberapa faktor: 1). Pada tahap mitigasi bencana banjir, belum adanya sosialisasi secara langsung kepada masyarakat. 2). Masih minimnya sarana dan prasarana mitigasi bencana oleh terbatasnya anggaran. 3).Belum adanya sistem peringatan dini. 4). BPBD Kabupaten Nagan Raya belum memiliki akun media sosial dan juga website resmi.