Salah satu permasalahan pendidikan yang menjadi prioritas adalah tentang kualitas Pendidikan. Dari berbagai masalah yang ada dilapangan, Upaya yang dapat kita lakukan adalah mengembangkan pembelajaran yang bersifat student center. Berdasarkan observasi yang dilakukan di SMA Negeri 15 Medan, banyak guru lebih menggunakan model ekspositori dan pemberian tugas secara mandiri dibandingkan dengan cara berkelompok dalam proses pembelajaran dikelas. Tugas-tugas rumah yang dibuat oleh siswa sebagian besar cenderung sama jawabannya.. Data yang diperoleh dari guru matematika yang mengajar, bahwa hasil belajar yang diperoleh siswa masih tergolong rendah, ini terlihat dari perolehan nilai tes akhir semester ganjil 2023/2024 yaitu 58 % siswa yang memperoleh nilai dibawah 70. Hal ini disebabkan kurangnya pemahaman dan penguasaan terhadap materi sehingga hasil belajar yang diperoleh pun belum memuaskan. Oleh karena itu, guru harus memilih penerapan pembelajaran yang dapat membuat materi tersebut bermakna bagi siswa. Salah satu alternatif memilih strategi pembelajaran adalah pembelajaran reciprocal (Reciprocal Learning) berbantuan soal open-ended. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah penggunaan strategi pembelajaran Reciprocal Learning dapat meningkatkan kemampuan pemecahan masalah matematika siswa . Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas menggunakan Reciprocal Learning dengan empat aktivitas utama yaitu bertanya, mengklarifikasi, memprediksi, dan merangkum/meninjau, dengan tahapan meliputi: perencanaan, pelaksanaan, monitoring dan refleksi dilaksanakan dalam bebebrapa siklus. Penelitian ini dilakukan pada SMA Negeri 15 Medan di kelas XI IPA. Teknik pengumpulan data melalui observasi, angket, wawancara, dan tes