Permasalahan gizi pada bayi terutama stunting masih menjadi tantangan serius di Indonesia. Meskipun prevalensi stunting nasional menurun dari 21,5% pada tahun 2023 menjadi 19,8% pada tahun 2024, angka ini masih di atas ambang batas yang ditetapkan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), yaitu di bawah 20%, dan mencerminkan bahwa upaya penanganan stunting masih perlu diperkuat secara berkelanjutan dan strategis. Rendahnya literasi gizi di kalangan orang tua menjadi salah satu penyebab utama. Penelitian ini bertujuan mengembangkan aplikasi mobile edukasi gizi bayi sebagai upaya inovatif dalam mendukung ketahanan nasional. Metode yang digunakan adalah Research and Development (R&D) dengan tahapan analisis permasalahan, analisis kebutuhan, pengembangan aplikasi, dan pengujian menggunakan metode System Usability Scale (SUS). Hasil pengujian menunjukkan skor SUS rata-rata sebesar 89 yang termasuk kategori excellent, menandakan bahwa aplikasi mudah digunakan dan dipahami oleh pengguna. Aplikasi ini menyajikan informasi gizi secara jelas, ringkas, dan fungsional, sehingga dapat membantu orang tua dalam memenuhi kebutuhan gizi bayi secara optimal serta berkontribusi pada percepatan penurunan stunting dan penguatan ketahanan nasional.