Mahardika, Synthia Amelia Putri
Unknown Affiliation

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search
Journal : Az-Zahra: Journal of Gender and Family Studies

Mewujudkan Kesetaraan Gender Melalui Menstrual Hygiene Management: Studi Bibliometrik Mahardika, Synthia Amelia Putri; Yuadi, Imam
Az-Zahra: Journal of Gender and Family Studies Vol. 5 No. 2 (2025): June 2025
Publisher : UIN Sunan Gunung Dajti Bandung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15575/azzahra.v5i2.33182

Abstract

Sulitnya akses perempuan terhadap produk menstruasi merupakan bagian permasalahan dari menstrual hygiene management. Menstrual hygiene management merupakan bagian dari kesetaraan gender (Sustainable Development Goals nomor 5), namun demikian kesadaran dan kepedulian masyarakat terhadap fenomena ini masih sangat minim sehingga menjadi penting untuk dibahas. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perkembangan publikasi dan trend topics terkait menstrual hygiene management dan kaitannya dengan kesetaraan gender. Metode yang digunakan oleh penelitian ini adalah studi bibliometrik dengan Web of Science sebagai database untuk menghimpun data penelitian dan aplikasi Rstudio Biblioshiny digunakan untuk menganalisis data penelitian. Dari analisis ini ditemukan bahwa jumlah artikel dengan topik terkait yang telah dipublikasi sebanyak 183 artikel. Publikasi ini meningkat mulai dari tahun 2020 dan mencapai puncaknya pada tahun 2022. Ditemukan juga sumber, penulis, negara, dan afiliator dalam mempublikasi artikel dengan topik ini didominasi oleh negara-negara maju. Lalu trend topics “Health”, “Girls”, dan “Hygiene Management” menjadi istilah yang paling banyak digunakan dalam pembahasan topik menstrual hygiene management dan kaitannya dengan kesetaraan gender. Hasil temuan ini menunjukan bahwa produksi pengetahuan didominasi oleh perspektif negara maju, sehingga diperlukan juga kontribusi negara-negara berkembang untuk menjawab permasalahan dalam konteks lokal secara lebih relevan