Limbah pertanian lignoselulosa seperti sekam padi, jerami, tandan kosong kelapa sawit (TKKS), dan bagasse tebu berpotensi besar sebagai sumber bahan baku bioenergi dan bioproduk bernilai. Kajian ini membahas strategi bioproduksi berkelanjutan melalui pendekatan circular economy yang mengintegrasikan teknologi pretreatment, konversi biologis, dan termokimia dalam model biorefinery zero-waste. Hasil analisis menunjukkan bahwa kombinasi teknologi seperti Steam Explosion, fermentasi mikroba, pirolisis, dan gasifikasi mampu mengonversi seluruh fraksi biomassa menjadi bioetanol, biohidrogen, biochar, dan bahan kimia terbarukan dengan efisiensi tinggi dan emisi rendah. Life Cycle Assessment (LCA) memperkuat temuan ini dengan menunjukkan pengurangan signifikan dalam jejak karbon dan konsumsi energi. Meskipun terdapat tantangan teknis dan kebijakan, inovasi dalam rekayasa enzimatik serta dukungan regulasi lintas sektor dapat mempercepat penerapan skala industri. Dengan strategi yang tepat, Indonesia berpotensi menjadi pelopor bioekonomi sirkular berbasis limbah pertanian.