Pemberian ASI bermanfaat memberikan perlindungan terhadap penyakit dan kematian, serta menjauhkan dari risiko penyakit tidak menular (asma, kegemukan, diabetes, penyakit jantung) karena ASI merupakan nutrisi terbaik mulai jam pertama kehidupan sampai bayi umur 2 tahun. Pemberian ASI juga bermanfaat dalam perkembangan bayi dan meningkatkan kecerdasan. ASI disebut sebagai hak bagi setiap anak (UNICEF & WHO, 2015 dalam Ulfa & Setyaningsih, 2020). Tujuan karya ilmiah akhir ners ini adalah untuk mendapatkan gambaran asuhan keperawatan dengan memberikan edukasi menyusui efektif. Penelitian menggunakan metode pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus sebagai pendekatan utama. Subjek penelitian adalah seorang pasien dengan diagnosis P2A0AH2 dengan post SC atas indikasi Disproporsi Kepala Panggul (DKP) dan mendapatkan asuhan keperawatan sesuai dengan pedoman praktik standar yang berlaku. Penelitian ini dilakukan pada tanggal 04-05 Februari 2025. Diagnosa prioritas yang diambil adalah menyusui efektif. Penulis memiliki tujuan dalam SLKI yaitu menyusui efektif (L.03029). SIKI edukasi menyusui (I.12394) yang merupakan memberikan informasi dan saran tentang menyusui yang dimulai dari antepartum, intrapartum dan postpartum (SIKI, 2017). Evaluasi keperawatan pada kasus Ny.R setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 2x8 jam masalah keperawatan menyusui efektif berhubungan berhubungan dengan fisiologis (putting menonjol, bayi aterm, tidak ada kelainan bentuk pada mulut bayi situasional (rawat gabung) teratasi sebagian. Kesimpulan tindakan yang diberikan sudah sesuai dengan diagnosa dengan asuhan keperawatan yang terencana dan terintegrasi mampu memberikan kontribusi yang signifikan terhadap keberhasilan penanganan menyusui efektif dengan memberikan demonstrasi dan edukasi.