Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan strategi studi kasus untuk mengeksplorasi mendalam resiliensi dan perkembangan pembelajaran berbasis digital di MTs Nabatussalam, Desa Barurejo, Kecamatan Siliragung. Tujuannya adalah menganalisis bagaimana institusi ini menunjukkan resiliensi dan mengembangkan pembelajaran digital sebagai respons terhadap "krisis," serta bagaimana adaptasinya dapat berkelanjutan. Pengumpulan data primer dilakukan melalui wawancara mendalam dengan dewan guru dan siswa/i MTs Nabatussalam untuk menggali strategi adaptasi mereka. Observasi partisipatif di lingkungan pembelajaran daring atau luring serta analisis dokumentasi sekunder (rencana pembelajaran, materi digital, laporan e-learning) melengkapi data yang terkumpul. Analisis data bersifat induktif, meliputi transkripsi, pengkodean, dan analisis tematik untuk mengidentifikasi pola resiliensi, inovasi, dan adaptasi berkelanjutan di MTs Nabatussalam. Kredibilitas data dijamin melalui triangulasi sumber: wawancara, observasi, dan dokumen. Hasil penelitian mengindikasikan bahwa sejak 2017, MTs Nabatussalam berinovasi dalam pembelajaran digital, diawali dengan penggunaan ekstensif PowerPoint. Inisiatif ini, yang menjadi bukti resiliensi madrasah, didukung oleh semangat inovasi guru dan kesadaran akan pentingnya teknologi. Meskipun menghadapi kendala signifikan seperti keterbatasan dana, infrastruktur yang tidak memadai, seperti internet tidak stabil, perangkat keras terbatas, serta kurangnya SDM dan pelatihan guru, kemampuan mereka untuk terus beradaptasi telah mengubah krisis menjadi peluang adaptasi berkelanjutan