Baterai merupakan sumber energi yang sudah tidak asing lagi dalam kehidupan manusia. Beberapa baterai komersil yang dipakai pada saat ini diproduksi dengan bahan-bahan berbahaya seperti merkuri, timbal, dan nikel. Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk mengurangi limbah baterai tersebut adalah dengan mendaur ulang produksi baterai menggunakan bahan alami seperti yang dilakukan dalam penelitian ini yaitu pemanfaatan sari buah markisa. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui variasi waktu fermentasi dan variasi volume, kemampuan larutan sari buah markisa (Passiflora edulis) dalam menyalakan lampu LED Putih 3,3 V selama 2 jam , nilai tegangan, arus, dan daya listrik pada larutan sari buah markisa (Passiflora edulis). Variasi waktu fermentasi yang digunakan adalah 24, 48, dan 72, 120, dan 168 jam dengan masing-masing volume 300, 400, dan 500 ml. Elektroda yang digunakan adalah Cu dan Zn. Cu sebagai katoda dan Zn sebagai anoda. Pengukuran kadar keasaman larutan sari markisa menggunakan pH meter digital. Nilai tegangan, arus, dan daya listrik pada larutan sari buah markisa segar 2,57 – 2,69 V; 0,58-2,11 mA; 1,490-5,676 mW. Sedangkan pada larutan sari buah markisa fermentasi sebesar 2,57-5,89 V; 0,60-2,35 mA; 1,542- 13,841 mW. Terdapat pengaruh variasi waktu fermentasi dan variasi volume terhadap kelistrikan biobaterai berbahan dasar sari buah markisa. Semakin lama waktu fermentasi dan semakin banyak volume maka akan dihasilkan kelistrikan yang lebih tinggi. Biobaterai dengan berbahan dasar larutan sari buah markisa (Passiflora edulis) mampu untuk menyalakan lampu LED putih 3,3 V selama 2 jam.