Pemahaman konsep merupakan fondasi penting dalam pembelajaran matematika, khususnya pada materi bangun ruang yang membutuhkan kemampuan visualisasi dan penalaran spasial. Penelitian ini dilakukan untuk mendeskripsikan profil kemampuan pemahaman konsep bangun ruang siswa kelas V SDN 09 Rangkang, Kabupaten Bengkayang. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif. Subjek penelitian terdiri dari 10 siswa (5 laki-laki dan 5 perempuan) serta wali kelas sebagai informan pendukung. Data dikumpulkan melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi yang dilaksanakan secara langsung di kelas. Instrumen yang digunakan meliputi pedoman observasi, pedoman wawancara, serta dokumentasi hasil belajar siswa. Analisis data dilakukan melalui tahapan reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan, sementara keabsahan data dijamin melalui teknik perpanjangan pengamatan dan triangulasi sumber. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar siswa telah memiliki kemampuan yang baik dalam memahami konsep bangun ruang, khususnya pada submateri volume dan jaring-jaring bangun ruang seperti balok dan kubus. Kemampuan ini ditandai dengan pemahaman terhadap sifat-sifat bangun ruang serta kemampuan menyelesaikan soal kontekstual dengan bantuan model konkret. Penelitian ini merekomendasikan pentingnya penggunaan media visual dan pendekatan kontekstual dalam pembelajaran geometri di sekolah dasar agar pemahaman konsep dapat lebih bermakna dan mendalam bagi siswa.