Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis penerapan Standar Akuntansi Keuangan Entitas Mikro, Kecil, dan Menengah (SAK EMKM) pada usaha mikro di Kota Malang. Dengan menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif dan desain studi kasus, penelitian ini melibatkan lima usaha mikro yang dipilih secara purposive berdasarkan kriteria usia usaha, ketersediaan pencatatan keuangan, dan kesediaan informan. Data dikumpulkan melalui wawancara semi-terstruktur, observasi, dan dokumentasi, serta dianalisis menggunakan model interaktif Miles & Huberman yang mencakup reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar usaha mikro hanya melakukan pencatatan kas masuk dan keluar secara rutin, sementara pengelolaan aset, liabilitas, dan penyusunan catatan atas laporan keuangan belum sesuai dengan standar. Variasi tingkat kepatuhan terlihat antar usaha, dengan Citra Prestasi Gemilang relatif lebih baik dan Resik Wash paling rendah. Faktor penghambat utama adalah keterbatasan literasi akuntansi, minimnya pelatihan dan pendampingan, serta preferensi terhadap pencatatan manual. Implikasi penelitian ini menegaskan adanya kesenjangan institusional antara regulasi dan praktik, serta perlunya program literasi keuangan, pendampingan akuntansi, dan digitalisasi pembukuan untuk meningkatkan kualitas pelaporan keuangan usaha mikro.