Implementasi kurikulum merupakan proses transformasi kurikulum dari dokumen menjadi aktivitas atau realitas di lapangan. Penelitian ini menganalisis implementasi Kurikulum Merdeka dalam berbagai konteks, khususnya di sekolah perkotaan (urban) dan pedesaan (rural), dengan tujuan untuk memahami bagaimana prinsip-prinsip kurikulum ini diterapkan dan dikomunikasikan kepada pimpinan sekolah, pendidik, pengawas, dan staf pendukung lainnya.Studi ini menggunakan metode studi pustaka (library research), mengumpulkan dan menganalisis berbagai sumber seperti buku, jurnal, dan penelitian terdahulu yang relevan dengan tema. Literatur yang digunakan meliputi kajian tentang perspektif dan praktik kurikulum, implementasi kurikulum, dan dasar-dasar pengembangan kurikulum. Temuan dalam penelitian ini menunjukkan beberapa aspek kunci: Prinsip implementasi kurikulum yang efektif meliputi: (a) pemerolehan kesempatan yang sama, (b) berpusat pada anak, (c) pendekatan dan kemitraan, serta (d) kesatuan dalam kebijakan dan keberagaman dalam pelaksanaan. Tahapan implementasi Kurikulum Merdeka mencakup: (a) perencanaan, (b) pelaksanaan, dan (c) evaluasi. Faktor-faktor yang memengaruhi implementasi kurikulum adalah: (a) perencanaan, (b) substansi (isi) kurikulum, (c) pendidik, (d) iklim dan budaya sekolah, (e) sarana dan prasarana, serta (f) peran kepala sekolah. Model implementasi kurikulum yang relevan di antaranya: (a) Concern-Based Adoption Model (CBAM), (b) The Innovation Profile Model, dan (c) TORI Model (Trust, Opening, Realization, dan Independency). Penelitian ini memberikan pemahaman komprehensif mengenai kompleksitas implementasi Kurikulum Merdeka, khususnya dalam upaya adaptasinya di lingkungan sekolah urban dan rural.