Tradisi Yasinan dan Tahlilan merupakan praktik keagamaan yang mengakar kuat di masyarakat Muslim Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan menganalisis peran Yasinan dalam pembentukan serta penguatan nilai ukhuwah islamiyah dan solidaritas sosial di Desa Bagorwetan, Nganjuk. Menggunakan pendekatan kualitatif dengan studi kasus deskriptif, penelitian ini mengumpulkan data melalui pengamatan langsung terhadap interaksi sosial masyarakat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Yasinan bukan sekadar ritual keagamaan melainkan juga berfungsi sebagai media dakwah, sarana silaturahmi, dan wadah untuk mengingat kematian serta mendoakan orang meninggal. Praktik Yasinan di Desa Bagorwetan dilakukan secara rutin diselenggarakan di rumah warga secara bergiliran. Selain itu, Yasinan juga dilakukan pada peringatan setelah meninggalnya seseorang atau saat akan bepergian jauh. Meskipun terdapat kendala seperti kelelahan masyarakat setelah beraktivitas atau benturan dengan kegiatan keagamaan lain, Yasinan tetap kental dan relevan di era milenial.