Kemunculan Sunda Empire sebagai fenomena kontroversial di Indonesia menarik perhatian publik karena menyampaikan klaim-klaim yang tidak berdasar dan berpotensi menyesatkan masyarakat serta mengganggu fondasi ideologi negara. Artikel ini mengulas Sunda Empire sebagai contoh kasus penyimpangan terhadap nilai-nilai Pancasila, dengan pendekatan historis, sosial, dan hukum. Kajian ini menyoroti tokoh-tokoh utama, struktur organisasi fiktif, serta narasi pseudo-sejarah yang dibangun kelompok ini, dan bagaimana aktivitas mereka bertentangan dengan kelima sila dalam Pancasila. Tindakan mereka mencakup penyebaran informasi palsu, manipulasi opini publik, serta penyalahgunaan simbol-simbol nasional. Artikel ini juga membahas respons masyarakat dan pemerintah, termasuk proses hukum terhadap para pemimpinnya. Penelitian ini menekankan pentingnya literasi ideologis dan ketegasan hukum sebagai langkah untuk melawan disinformasi serta menjaga persatuan bangsa. Penguatan nilai-nilai Pancasila dipandang sebagai kunci dalam mempertahankan identitas nasional dari ancaman ideologi fiktif.