Intubasi urutan cepat merupakan tindakan penting dalam proses anestesi umum untuk mengamankan jalan anpas secara cepat, sehingga risiko aspirasi dan hipoksia dapat dicegah. Pemilihan alat intubasi yang tepat berperan dalam keberhasilan prosedur ini. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan efektivitas durasi intubasi urutan cepat menggunakan video laringoskopi dan laringoskopi langsung pada pasien bedah di RSD Gunung Jati Kota Cirebon. Penelitian ini menggunakan desain analitik komparatif dengan pendekatan cross-sectional. Sampel berjumlah 100 pasien yang dibagi menjadi dua kelompok, 50 pasien menggunakan video laringoskopi dan 50 pasien menggunakan laringoskopi langsung. Analisis data menggunakan uji Mann-Whitney. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 96,0% pasien yang diintubasi dengan laringoskopi langsung berhasil melakukan intubasi kurang dari 60 detik, sedangkan pada video laringoskopi hanya 82,0%. Hasil uji Mann-Whitney menunjukkan nilai p = 0,026 (p < 0,05), yang berarti terdapat perbedaan signifikan. Kesimpulan penelitian ini adalah laringoskopi langsung lebih efektif dalam hal durasi intubasi urutan cepat dibandingkan video laringoskopi. Pemilihan alat tetap harus disesuaikan dengan kondisi klinis pasien.