<![CDATA[Implementasi praktik bisnis di tingkat internasional menghadapi berbagai kendala yang signifikan bagi perusahaan multinasional, terutama terkait dengan perbedaan tarif pajak antar negara yang memengaruhi strategi transfer pricing. Penelitian ini berupaya menganalisis peran faktor keuangan (pajak, leverage, profitabilitas, dan ukuran perusahaan), tata kelola perusahaan (good corporate governance (CGC)) serta mekanisme insentif (tunneling incentive dan bonus). Metode yang dipergunakan pada penelitian ini dengan mempergunakan pendekatan kuantitatif berupa data sekunder yang diperoleh dari laporan keuangan serta annual report perusahaan yang terdaftar di web resmi Bursa Efek Indonesia maupun website tiap perusahaan sektor pertambangan. Populasi dalam penelitian ini mencakup 63 perusahaan sektor pertambangan yang tercatat di BEI selama periode 2019-2023. Berdasarkan kriteria purposive sampling, diperoleh 17 perusahaan sektor pertambangan yang dipilih sebagai sampel yang sesuai. Analisis data dilakukan menggunakan Structural Equation Model Partial Least Square (SEM-PLS) dengan bantuan software SmartPLS versi 4. Temuan mengindikasikan secara parsial, pajak, ukuran perusahaan dan mekanisme bonus tidak memiliki pengaruh atas transfer pricing. Sebaliknya, leverage, profitabilitas, GCG, dan tunneling incentive terbukti berdampak atas transfer pricing. Implikasi dari penelitian ini menekankan akan pentingnya penguatan regulasi pajak dan tata kelola perusahaan untuk mencegah manipulasi transfer pricing serta diperlukan adanya desain insentif yang tepat agar transfer pricing dapat dijalankan secara transparan dan akuntabeL.]]>
