Era Society 5.0 membawa tantangan baru bagi pendidikan tinggi dalam menyiapkan lulusan yang tidak hanya menguasai hard skills, tetapi juga unggul dalam Soft skills seperti kreativitas, berpikir kritis, kolaborasi, literasi digital, dan kecerdasan emosional. Artikel ini bertujuan untuk mengeksplorasi pentingnya pengembangan Soft skills di perguruan tinggi dalam menghadapi transformasi digital yang masif dan kebutuhan pasar tenaga kerja global. Pendekatan studi literatur digunakan untuk menganalisis strategi efektif, termasuk Project-Based Learning (PjBL), Problem-Based Learning (PBL), dan keterlibatan mahasiswa dalam organisasi kampus. Hasil kajian menunjukkan bahwa metode pembelajaran berbasis proyek dan pemecahan masalah secara signifikan meningkatkan keterampilan berpikir kritis, manajemen waktu, komunikasi, dan kerja sama tim. Selain itu, partisipasi aktif dalam organisasi mahasiswa memberikan pengalaman nyata untuk mengembangkan kepemimpinan dan jejaring sosial. Dengan integrasi metode pembelajaran ini, perguruan tinggi dapat menyeimbangkan pengembangan hard skills dan Soft skills, sehingga menciptakan lulusan yang siap bersaing di era Society 5.0. Artikel ini merekomendasikan pembaruan kurikulum berbasis kompetensi yang berorientasi pada kebutuhan masa depan untuk menjawab tantangan global dan membangun masyarakat yang inklusif, adaptif, serta berkelanjutan.