This Author published in this journals
All Journal Social Empirical
Zakiyatul Itsmi
Unknown Affiliation

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Bagian 3. Guru yang Berdedikasi dan Keterbatasan Poni Setiawati; Nada Ramadani; Sa’id Ramadhan; Aulia Rahmi; Rahmi Mailani Putri; Zakiyatul Itsmi; Nurhafizah Aziz; Habib Habiburrahman; M. Aqil Shahzada; Qurratul Aulia
Social Empirical Vol. 2 No. 1 (Special Issue) (2025): Social Empirical: Prosiding Berkala Ilmu Sosial (Special Issue)
Publisher : Universitas Negeri Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Artikel ini membahas representasi ketimpangan sosial dan peran guru dalam film Laskar Pelangi (2008) dengan pendekatan kualitatif deskriptif melalui metode analisis isi. Tujuan penelitian ini adalah memahami bagaimana media film merefleksikan realitas sosial, khususnya terkait pendidikan di daerah terpencil. Film Laskar Pelangi, yang diadaptasi dari novel Andrea Hirata dan disutradarai Riri Riza, dipilih karena menggambarkan perjuangan anak-anak dari keluarga miskin untuk mendapatkan pendidikan, serta pengabdian guru dalam kondisi terbatas. Data diperoleh dari observasi adegan, dialog, latar, dan simbol visual. Hasil analisis menunjukkan bahwa film ini secara jelas merepresentasikan ketimpangan pendidikan, seperti perbedaan fasilitas belajar, akses pendidikan, dan kondisi sekolah antara SD Muhammadiyah Gantong dan SD PN Timah. Film ini juga menyoroti peran guru sebagai agen perubahan. Tokoh Bu Muslimah dan Pak Harfan digambarkan tidak hanya sebagai pengajar, tetapi juga sebagai pendidik sejati yang membentuk karakter, semangat, dan harapan murid-muridnya. Dengan demikian, film Laskar Pelangi tidak hanya menyampaikan kisah inspiratif, tetapi juga menyajikan kritik sosial terhadap realitas ketimpangan pendidikan di Indonesia. Meskipun digambarkan dalam keterbatasan, pendidikan tetap ditampilkan sebagai harapan masa depan. Film ini memperlihatkan bahwa dengan semangat dan dedikasi guru, pendidikan dapat menjadi sarana penting untuk mengangkat derajat kehidupan masyarakat di daerah terpencil.