Claim Missing Document
Check
Articles

Found 31 Documents
Search

ISOLASI DAN KARAKTERISASI EKSTRAK ETANOL DAUN LEILEM (Clerodendrum minahassae Teijsm dan Binn.) DENGAN METODE SPEKTROFOTOMETRI ISOLATION AND CHARACTERIZATION ETHANOL EXTRACT OF LEILEM LEAVES (Clerodendrum minahassae Teijsm and Binn) WITH METHODS SPECTROPHOTOMETRIC Utami, Yuri Pratiwi; Imrawati, Imrawati; Rasyid, Abd
Jurnal Farmasi Medica/Pharmacy Medical Journal (PMJ) Vol 1, No 2 (2018)
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (452.007 KB) | DOI: 10.35799/pmj.1.2.2018.21655

Abstract

ISOLASI DAN KARAKTERISASI EKSTRAK ETANOL DAUN LEILEM (Clerodendrum minahassae Teijsm dan Binn.) DENGAN METODE SPEKTROFOTOMETRIISOLATION AND CHARACTERIZATION ETHANOL EXTRACT OF LEILEM LEAVES (Clerodendrum minahassae Teijsm and Binn) WITH METHODS SPECTROPHOTOMETRICYuri Pratiwi Utami1), Imrawati1), Abd.Rasyid.D1)1)Program studi sarjana farmasi, Sekolah Tinggi Ilmu Farmasi MakassarJl. Perintis Kemerdekaan KM.13,7 Daya telp/fax. 0411-583190 Makassar 90242yuri_pratiwi@yahoo.co.idABSTRACTLeilem leaf (Clerodendrum minahassae Teijsm .And Binn.) have been reported in traditional medicine for the treatment of various deseases such as stomatch ache and ascariasis. In Minahassa, leilem leaf generally consumed as vegetables. The present study revealed that leilem leaf can inhibit the growth of escherhia coli because of the presence of flavonoid that can demage bacterial cell membranes. This study at characterization of isolated compounds from ethanol extract of leilem leaves (Clerodendrum minahassae Teijsm and Binn). Extraction was done maceration using 70% ethanol with the percentage of rendement was 10,19%. The phytochemical analysis of ethanol extract of leilem leaves showed a positive result of alkoloid, flavonoid, streroid and tanin. The ethyl acetate extract was selected and 2 grams of it was taken to continued to second conventional column chromatography and 5 fractions were obtained. Fraction 2 was choosen and continued to preparative and result 2 isolates. Isolate 2 that showed one spot on tlc with rf 0,66. Was continued for spectrofotometri uv-vis and ftir analysis. The spectrophotometer uv-vis maximum wavalength at 269,0 nm and 333,0 nm. The ftir data indicated the presence of functional O-H, C-H, C=C and C-O which is suspected ad flavonoid.Keywords : Isolation, Characterization, leilem leaf (Clerodendrum minahassae Teijsm and Binn)ABSTRAKDaun leilem (Clerodendrum minahassae Teijsm dan Binn.) dilaporkan yaitu sebagai obat tradisional untuk menyembuhkan beberapa penyakit, seperti sakit perut dan Ascariasis. Daun leilem biasanya dikonsumsi sebagai sayuran oleh masyarakat di Minahasa. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui profil (karakter) senyawa yang diisolasi dari ekstrak etanol daun leilem (Clerodendrum minahassae Teijsm dan Binn.) ekstrak diperoleh dari proses maserasi menggunakan pelarut etanol 70% dengan persen rendamen 10,19%. Hasil uji kandungan kimia ekstrak etanol daun leilem positif mengandung alkaloid, flavonoid, steroid dan tanin. Ekstrak etil astetat dipilih dan diambil 2 gram dilanjutkan untuk dilakukan pemisahan menggunakan komatografi kolom konvensional dan menghasilkan 5 fraksi. Fraksi 3 dipilih dilanjutkan kromatografi kolom konvensional kedua dan didapatkan 5 fraksi. Fraksi 2 dipilih dan dilanjutkan ketahapan kromatgrafi lapis tipis preparatif dan menghasilkan 2 isolat. Isolat 2 yang menunjukkan 1 noda tunggal pada profil KLT dengan niliai Rf 0,66 dilanjutkan untuk dianalisis dengan spektofometri UV-Vis dan FT-IR. Hasil analisis spektrofotometri UV-Vis isolat 2 mempunyai serapan maksimal pada panjang gelombang 269,0 nm dan 333,0 nm-1. Data FT-IR menunjukkan adanya gugus fungsi O-H, C-H, C=C dan C-O yang diduga merupakan senyawa flavonoid. Kata kunci: Isolasi, karakteriksasi, Daun Leilem(Clerodendrum minahassae Teijsm and Binn). 
UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN EKSTRAK ETANOL AKAR SAMBILOTO (Andrographis paniculata (Burm.F.) Ness.) DENGAN METODE DPPH Utami, Yuri Pratiwi
Jurnal Farmasi Medica/Pharmacy Medical Journal (PMJ) Vol 4, No 1 (2021)
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (282.061 KB) | DOI: 10.35799/pmj.4.1.2021.34520

Abstract

AbstractAntioxidants are compounds that can inhibit free radical reactions in the body. One of Indonesia's traditional medicinal plants that have antioxidant activity is sambiloto (Andrographis paniculata (Brum) Ness.). This study aimed to examine the antioxidant activity of the extract of bitter root (A. paniculata (Brum) Ness.). The ethanol extract was obtained by extracting the bitter root powder by maceration for 3x24 hours and remaceration for 2x24 hours. The resulting extract is a thick blackish brown extract and has a distinctive odor with a percentage yield of 6.67%. Antioxidant activity was measured by reducing DPPH free radicals with UV-Vis spectrophotometry at a wavelength of 517 nm. The results showed that sambiloto root extract had very strong antioxidant activity with an IC5016,634 g/mL value against DPPH free radicals.Keywords : Bitter root, antioxidant, DPPH   AbstrakAntioksidan merupakan senyawa yang dapat menghambat reaksi radikal bebas dalam tubuh. Salah satu tumbuhan obat tradisional Indonesia yang memiliki aktivitas sebagai antioksidan adalah sambiloto (Andrographis paniculata (Brum) Ness.). Penelitian ini bertujuan untuk menguji aktivitas antioksidan ekstrak akar sambiloto (A. paniculata  (Brum) Ness.).  Ekstrak etanol diperoleh dengan mengektraksi serbuk akar sambiloto dengan cara maserasi selama 3x24 jam dan dilakukan remaserasi kembali selama 2x24 jam. Ekstrak yang dihasilkan merupakan ekstrak kental berwarna coklat kehitaman dan bau khas dengan persen rendamen sebesar 6.67 %. Aktivitas antioksidan diukur melalui peredaman radikal bebas DPPH dengan spektrofotometri UV-Vis pada panjang gelombang 517 nm. Hasil Penelitian menunjukkan ekstrak akar sambiloto yang  memiliki aktivitas antioksidan sangat kuat dengan nilai IC5016,634 µg/mL terhadap radikal bebas  DPPH.Kata Kunci : Akar sambiloto, antioksidan, DPPH
POTENSI EKSTRAK ETANOL DAUN ANDONG MERAH (Cordyline fruticosa (L.) A. Cheval) SEBAGAI ANTIOKSIDAN PENANGKAL RADIKAL DPPH Utami, Yuri Pratiwi
Jurnal Farmasi Medica/Pharmacy Medical Journal (PMJ) Vol 4, No 1 (2021)
Publisher : Sam Ratulangi University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (406.715 KB) | DOI: 10.35799/pmj.4.1.2021.34521

Abstract

AbstractAndong leaf is one of the traditional medicinal plants that is proven to have various properties including as a (natural) medicinal ingredient. Andong plants contain several chemical compounds including saponins, tannins, flavonoids, polyphenols, steroids. The purpose of this study was to determine the potential of red andong leaf extract (Cordyline fruticosa (L.) A. Cheval) as a radical scavenging antioxidant for DPPH. In this study red andong leaves (Cordyline fruticosa (L.) A. Cheval) were extracted using maceration method with 70% ethanol as solvent. The results showed that anthocyanins were cyanidin. Antioxidant activity was measured by reducing DPPH free radicals with UV-Vis spectrophotometry at a wavelength of 517 nm. The results showed that red andong red leaf extract had strong antioxidant potential with an IC50 value of 64.5197 g/mL against free radicals DPPH and vitamin C as a comparison showed a very strong antioxidant potential with an IC50 value of 2.12 g/mL.Keywords : Andong leaf, antioxidant, DPPH AbstrakDaun andong merupakan salah satu tanaman obat tradisional yang terbukti memiliki berbagai khasiat diantaranya sebagai bahan obat (alami). Tanaman andong mengandung beberapa senyawa kimia diantaranya yaitu saponin, tanin, flavonoid, polifenol, Steroida. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui potensi  ekstrak daun andong merah (Cordyline fruticosa (L.) A. Cheval) sebagai antioksidan penangkal  radikal DPPH. Pada penelitian ini daun andong merah (Cordyline fruticosa (L.) A. Cheval) diekstraksi dengan menggunakan metode maserasi dengan pelarut etanol 70%. Hasil penelitian menunjukkan  antosianin jenis  sianidin. Aktivitas antioksidan diukur melalui peredaman radikal bebas DPPH dengan spektrofotometri UV-Vis pada panjang gelombang 517 nm. Hasil Penelitian menunjukkan ekstrak daun andong merah   memiliki potensi  antioksidan  kuat dengan nilai IC50 64.5197 µg/mL terhadap radikal bebas  DPPH dan vitamin C sebagai pembanding menunjukkan potensi antioksidan sangat kuat dengan nilai  IC50 2.12 µg/mL.Kata Kunci : Daun andong merah, antioksidan, DPPH
Uji Efektivitas Sediaan Suspensi Daun Kelor (Moringa oleifera Lam.) Terhadap Aktivitas Fagositosis Pada Mencit Jantan (Mus musculus) Nursida, Besse Hardianti, Julianri Sari, Yuri Pratiwi Utami
Jurnal Farmasi dan Ilmu Pengobatan Vol 1 No 1 (2016): JPMS
Publisher : STIFA Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (195.021 KB)

Abstract

Ekstrak etanol daun kelor (Moringa oleifera Lam.) telah dilaporkan memiliki potensi untuk merangsang respon imun. Sistem imun dirancang untuk mempertahankan tubuh dari benda asing. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui efektivitas sediaan suspensi daun kelor (Moringa oleifera Lam.) terhadap aktivitas fagositosis pada mencit jantan (Mus musculus) dengan menggunakan metode carbon clearance. Jumlah hewan coba yang digunakan sembilan ekor dan dibagi secara acak menjadi 3 kelompok, masing-masing kelompok 3 ekor. Kelompok I kontrol negatif yang diberikan aquadest, kelompok II kontrol positif diberikan sirup Stimuno® dan kelompok III diberikan suspensi daun kelor (Moringa oleifera Lam.) dengan dosis 250 mg/kg BB yang diberikan melaui oral selama 10 hari berturut-turut. Setelah 48 jam dari dosis terakhir, mencit diinjeksikan dengan tinta cina sebanyak 0,05 ml/ekor sebagai benda asing melalui vena ekor. Hasil nilai indeks fagositosis tertinggi adalah pada kelompok suspensi kelor (Moringa oleifera Lam.) yaitu 0,027, sementara kontrol positif 0,021 dan kontrol negatif 0,011. Berdasarkan analisis statistik menggunakan ANAVA satu arah dan dilanjutkan dengan Uji Beda Nyata LSD, menunjukkan efek yang tidak signifikan antara ketiga kelompok.
Standardisasi Parameter Spesifik Dan Non Spesifik Ekstrak Etanol Daun Murbei (Morus alba L.) Asal Kabupaten Soppeng Provinsi Sulawesi Selatan Yuri Pratiwi Utami, Burhanuddin Taebe, Fatmawati
Jurnal Farmasi dan Ilmu Pengobatan Vol 1 No 2 (2016): JPMS
Publisher : STIFA Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (220.961 KB)

Abstract

Leaves of mulberry (Morus alba L.) is one of the Moraceae family that has long been used as traditional medicine. Empiricallysociety have used of mulberry as a folk remedy for influenza, malaria, hypertension, asthma, hypertension drugs, palpitation, diabetes, insomnia, vertigo, anemia, and Hepatitis. The purpose of this study was establishing a specific and non-specific standards of the ethanol extract of mulberry leaves. The extract was obtained by maceration method using ethanol 70% with rendamen of 19.52%. Specific parameters include organoleptic observations such as, Dark Green color, distinctive smell, and has a bitter taste.Furthermore determine their flavonoids, tannins, steroids, alkaloids. Chromatogram pattern indicates the presence of some stains and Rf values are different. The compound Levels of water-soluble is 0.805%, while compound level of ethanol– soluble is 0.474%. Total ash content is 6.89%. Non–specific parameters include acid insoluble ash content is 1.8575%. The mass of extract specification 1.045 g/mL. Total bacterial contamination eligible extract as much is 10.66 X 10-2 colonies/g, and a total of mold contamination as much is 13.6 X 10-2 and 14,3x10-3 colonies/g
Standardisasi Simplisia dan Ekstrak Etanol Daun Leilem (Clerodendrum minahassae Teisjm. & Binn.) Yuri Pratiwi Utami; Abdul Halim Umar; Reny Syahruni; Indah Kadullah
Jurnal Farmasi dan Ilmu Pengobatan Vol 2 No 1 (2017): JPMS
Publisher : STIFA Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (276.128 KB)

Abstract

The leaves of Clerodendrum minahassae Teijsm. & Binn. hasmany pharmacologica leffects as traditional medicine. Rawmaterialof traditional medicine should be standardized. Standardization of simplicia and ethanolic extract of C. minahassae leaves was performed to determine the standard parameters both of simplicia and extract. Determination ofquality standard extract include specific and non-specific parameters.The extract of C. minahassae obtained by maceration from C. minahassae leaves (C. minahassae folium) using ethanol with the acquisitionofrendement about 22%. The macroscopic obsevations showed that simplicia of C. minahassae leaves is greenish brown, egg-shaped, sharp edges, blunt stem, slippery surface, flat-brimmed, generally there are six pairs of pinnate bone leaves, the average leghth is 11,1 cm and the average width is 5,3 cm.The organoleptic of ethanolic extract is thick, brownish-black, has the distinctive smell and tastes bitter. Fragment identifiers of C. minahassae leaves such as crystalline calcium oxalate with stiloid shaped, file vessels with thickening ring, hair coverings conical and has a hair tip pointy, stomata with stone cell, the upper epidermis with stomata anomocytic types and lower epidermis with irregularly polygonal. Content of water-soluble compounds of simplicia is 19,932% and 52,096% of extract, while the content of ethanol-soluble compounds of simplicia is 11,776% and 35,108% of extract. The extract contains alkaloids, steroids, flavonoids and tannins​. Simplicia and extract, each containing ≤ 10% of water. Total ash content of simplicia is 27,783% and 12% of extract, while the acid insoluble ash content of simplicia is 4,242% and 2,518% of extract. The loss of drying of simplicia is 12,399% and 24,603% of extract. The density of extract is 1,055 g/ml. Total bacterial and fungal contamination of extract are qualified, with the values are 5.4 x 102 colonies/g and 5.0 x 102 colonies/g respectively.
Variasi Konsentrasi Ekstrak Mahkota Bunga Kasumba Turate (Carthamus tinctorius L.) dan Ekstrak Etanol Umbi Bawang Dayak (Eleutherine palmifolia) sebagai Imunostimulan Yuri Pratiwi Utami
Jurnal Farmasi dan Ilmu Pengobatan Vol 3 No 2 (2018): JPMS
Publisher : STIFA Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32814/jpms.v3i2.69

Abstract

Fagocytosis is a process characterized by phagocytic cells ingesting good, pathogenic foreign cells commonly carried out by macrophages. This study aimed to determine the phagocytic activity of a combination of crown extract of turate kasumba (Carthamus tinctorius L.) and dayak onion tuber extract (Eleutherine palmifolia) as immunostimulant. The study was experimental, the number of mice used in the test was 21 individuals and randomly divided into 7 groups (n = 3); K1 was given C. tinctorius extract 1% w/v; K2 was given E. palmifolia extract 2% w/v; K3 was given E. palmifolia extract 4% w/v; K4 and K5 was given syrup combination C. tinctorius and E. palmifolia extract = 1 : 2 and 1 : 4% w/v; K6 was given Stimuno®; while K7 as negative control. Phagocytic activity was carried out on the 11th day using the carbon cleaning method. The results showed that the highest phagocytic activity was shown by K4 significant (p <0.05) on K1, K2, K3, K5, K6, and K7. This shows that K4 has better immunostimulatory activity than other groups.
PENGUKURAN PARAMETER SIMPLISIA DAN EKSTRAK ETANOL DAUN PATIKALA (Etlingera elatior (Jack) R.M. Sm) ASAL KABUPATEN ENREKANG SULAWESI SELATAN Yuri Pratiwi Utami
Majalah Farmasi dan Farmakologi Vol. 24 No. 1 (2020): MFF
Publisher : Faculty of Pharmacy, Hasanuddin University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (490.34 KB) | DOI: 10.20956/mff.v24i1.9831

Abstract

ABSTRAKDaun Patikala (Etlingera elatior (Jack) RM. Smith) diketahui memiliki banyak efek farmakologis sebagai obat tradisional. Bahan baku obat tradisional perlu standarisasi. Standarisasi simplisia dan ekstrak etanol daun patikala dilakukan untuk mengendalikan mutu dan keamanannya sebagai bahan baku obat tradisional. Penetapan standar mutu simplisia dan ekstrak meliputi parameter spesifik dan parameter non spesifik. Pengamatan makroskopik pada simplisia menunjukkan serbuk daun patikala berwarna kehijauan, pertulangan daun menyirip, Daunnya tunggal, lanset, ujung dan pangkal runcing tetapi rata, panjang daun sekitar 20-30 cm dan lebar 5-15 cm. Organoleptik dari ekstrak etanol daun patikala yaitu kental, berwarna hitam kehijauan, berbau khas dan berasa pahit. Fragmen pengenal simplisia daun patikala berupaepidermis bawah, serabut ,epidermis atas dengan stomata tipe anomositik, serabut berkas pembuluh. Ekstrak daun patikala mengandung senyawa alkaloid, steroid, flavonoid dan tanin.Kadar senyawa terlarut dalam air pada simplisia sebesar 12,392% dan pada ekstrak sebesar 23,555%, sedangkan kadar senyawa terlarut dalam etanol pada simplisia sebesar 7,078% dan pada ekstrak sebesar 22,260%. Kadar air dalam simplisia dan ekstrak masing-masing ≤ 10%. Kadar abu total dalam simplisia sebesar 14,12% dan dalam ekstrak sebesar 9,06%, kadar abu tidak larut asam dalam simplisia sebesar 7,44% dan dalam ekstrak sebesar 1%. Susut pengeringan pada simplisia sebesar 11,461% dan pada ekstrak sebesar 57,564%. Bobot jenis ekstrak sebesar 1,0087 g/ml. Total cemaran bakteri dan kapang pada ekstrak memenuhi syarat dengan nilai masing-masing sebesar 120koloni/g dan 890 koloni/g..Kata Kunci : Daun Patikala (Etlingera elatior (Jack) R.M. Sm), Pengukuran Parameter spesifik dan non spesifik, Simplisia, Ekstrak. 
EDUKASI PEMANFAATAN OBAT TRADISIONAL DALAM PENANGANAN PENYAKIT DIABETES MELITUS Asril Asril Burhan; Muh. Azwar AR; Marwati; Yuri Pratiwi Utami; Burhanuddin Taebe; Khairuddin Khairuddin; Hamdayani L. A; Fadillah Maryam; Reny Syahruni; Abd. Halim Umar; Imrawati Imrawati; Wahyuddin; Wahyu Hendrarti
JURNAL PENGABDIAN MANDIRI Vol. 1 No. 4: April 2022
Publisher : Bajang Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (244.031 KB)

Abstract

Penggunaan ramuan obat tradisional sangat penting untuk dipahami pengelolaannya secara rasional. Pengabdian ini bertujuan untuk menambah pemahaman terkait penggunaan obat tradisional dalam pengobatan penyakit diabetes melitus khususnya di daerah Baraya, Kota Makassar. Dalam pelaksanaan pengabdian ini dilakukan dengan cara ceramah secara langsung, diskusi, dan pemutaran video dalam pembuatan teh herbal dari daun sambung nyawa. Dalam pengabdian ini, dipaparkan beberapa tanaman beserta kandungan kimia obat yang berpotensi farmakologis, pemanfaatan tanaman obat, serta bukti ilmiah yang telah diteliti. Antusias masyarakat juga sangat tinggi dalam berdiskusi dan berbagi pengalaman terkait penggunaan tanaman di masyarakat. Dalam pemutaran video pembuatan teh herbal juga memberikan penjelasan tentang cara pembuatan simplisia hingga menjadi produk herbal yang siap saji. Hasil dari pengabdian ini diharapkan masyarakat dapat mengaplikasikan ramuan dari tanaman obat keluarga dalam upaya pencegahan dan pengobatan penyakit diabetes melitus.
Penyuluhan DAGUSIBU sebagai Upaya Peningkatan Pengetahuan Siswa SMKN 05 Kabupaten Selayar Fajriansyah Fajriansyah; Yuri Pratiwi Utami; Zulfahmidah Zulfahmidah
Jurnal Pengabdian Kedokteran Indonesia Vol 2 No 2 (2021): September 2021 (Reuploaded Article Due to Website Crushed Down Months Ago)
Publisher : Fakultas Kedokteran Universitas Muslim Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (540.622 KB) | DOI: 10.33096/jpki.v2i2.203

Abstract

DAGUSIBU merupakan prinsip yang harus diterapkan setiap orang dalam membeli, menggunakan, menyimpan dan membuang obat. DAGUSIBU singkatan dari DApatkan, GUnakan, SImpan, Buang obat dengan baik dan benar. Tujuannya adalah untuk mencapai pemahaman dan kesadaran masyarakat terhadap pengelolaan obat dengan benar. Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan untuk memberikan pengetahuan kepada para peserta tentang cara mendapatkan, menggunakan, membuang dan menyimpan obat dengan baik dan benar. Metode yang digunakan dalam kegiatan pengabdian masyarakat ini yaitu metode pemberdayaan masyarakat partisipatif dengan model Particatory Rural Appraisal (PRA). Waktu Pelaksanaan kegiatan pada hari Sabtu, tanggal 07 Agustus 2021 di ruang pertemuan SMK Negeri 05 Selayar. Tahapan dalam kegiatan pengabdian ini yaitu pengenalan masalah, pemberian materi, diskusi tanya jawab, pembagian doorprize dan buku saku. Total peserta yang hadir yaitu 67 orang terdiri dari siswa, guru dan karyawan sekolah. Penyuluhan DAGUSIBU yang dilaksanakan dapat meningkatkan pengetahuan peserta. Hal ini terlihat dari keaktifan dan antusiasme peserta dalam menyimak materi dan mengajukan pertanyaan.