<![CDATA[Penelitian ini dilatarbelakangi untuk mengetahui pengaruh sarana pembelajaran terhadap pembiasaan ibadah siswa di SMK Negeri 65 Jakarta. Berdasarkan latar belakang, ditemukan bahwa keterbatasan sarana ibadah, seperti kurangnya musholla atau tempat beribadah yang memadai, berdampak signifikan terhadap menurunnya kedisiplinan siswa dalam melaksanakan salat berjamaah. Selain itu, kurangnya perhatian dan pengawasan dari orang tua turut memperburuk kebiasaan ibadah siswa, ditambah dengan kondisi lingkungan yang kurang mendukung. Data observasi menunjukkan tingginya angka ketidakhadiran siswa dalam salat berjamaah selama dua minggu berturut-turut. Oleh karena itu, diperlukan strategi yang komprehensif, termasuk penyediaan fasilitas ibadah yang layak serta kolaborasi antara sekolah, orang tua, dan lingkungan sekitar untuk membentuk kebiasaan ibadah yang konsisten. Sedangkan tujuan penelitian ini adalah untuk melihat seberapa besar pengaruh sarana pembelajaran terhadap pembiasaan ibadah siswa di SMK Negeri 65 Jakarta. Sarana pembelajaran dalam konteks ini mencakup segala bentuk fasilitas, alat, dan media yang mendukung proses belajar mengajar, khususnya dalam pelaksanaan kegiatan ibadah seperti mushola, alat ibadah, dan media pembelajaran agama. Pembiasaan ibadah diukur melalui konsistensi siswa dalam melaksanakan ibadah wajib seperti salat berjamaah serta keterlibatan mereka dalam kegiatan keagamaan di sekolah. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan metode survei. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui kuesioner yang disebarkan kepada siswa, dengan populasi siswa kelas X dan XI di SMKN 65 Jakarta. Data dianalisis menggunakan uji korelasi Pearson dan regresi linier sederhana untuk mengetahui hubungan dan pengaruh antar variabel. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh positif dan signifikan antara sarana pembelajaran terhadap pembiasaan ibadah siswa. Hal ini ditunjukkan dengan nilai korelasi yang kuat serta kontribusi sarana pembelajaran dalam meningkatkan kedisiplinan dan keteraturan ibadah siswa. Dengan demikian, semakin baik kualitas dan ketersediaan sarana pembelajaran, maka semakin tinggi pula tingkat pembiasaan ibadah siswa di sekolah.]]>
