Pekerja bangunan sering mengalami kelelahan akibat beban kerja fisik yang tinggi, yang dapat berdampak pada produktivitas dan kesehatan mereka. Kelelahan yang tidak dikelola dengan baik dapat menyebabkan penurunan efisiensi kerja serta meningkatkan risiko kecelakaan di tempat kerja. Oleh karena itu, diperlukan analisis beban kerja untuk mengetahui tingkat kelelahan pekerja serta mencari solusi untuk meningkatkan kesejahteraan mereka. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis beban kerja pada pekerja bangunan di Perumahan Mahkota Regency Karawang menggunakan metode 10 denyut. Pengukuran dilakukan dengan mencatat denyut nadi istirahat (DNI) dan denyut nadi kerja (DNK) dari tiga pekerja. Data yang diperoleh dianalisis untuk menghitung Cardiovascular Load (%CVL) guna menentukan tingkat kelelahan pekerja. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tiga pekerja memiliki %CVL masing-masing sebesar 13,59%, 29,06% dan 27,85% yang dikategorikan sebagai tidak mengalami kelelahan, sedangkan dua pekerja memiliki %CVL sebesar 35,19% dan 38,19%, yang memerlukan perbaikan dalam sistem kerja. Oleh karena itu, tiga pekerja tidak memerlukan tambahan waktu istirahat, sementara dua lainnya membutuhkan waktu istirahat lebih lama. Pemilik dapat meningkatkan motivasi dengan menaikkan upah atau memberikan hadiah. Disarankan penyesuaian jadwal istirahat atau penerapan strategi ergonomis untuk mengurangi beban kerja fisik dan meningkatkan kesejahteraan pekerja. Kata Kunci: Beban Kerja, Cardiovascular Load, Denyut Nadi, Metode 10 Denyut