Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis bentuk komunikasi organisasi yang dilakukan pemerintah Desa Teluk Payo dalam meningkatkan partisipasi masyarakat terhadap pengembangan dermaga mini serta mengidentifikasi hambatan komunikasi yang dihadapi. Pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif digunakan melalui wawancara, observasi, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa komunikasi langsung melalui pertemuan tatap muka, forum musyawarah desa, dan pemanfaatan media informasi seperti baliho dan grup WhatsApp menjadi bentuk komunikasi utama yang efektif. Namun, hambatan seperti keterbatasan jangkauan informasi, rendahnya literasi komunikasi masyarakat, minimnya keterlibatan aktif warga, dan keterbatasan sumber daya keuangan menghambat efektivitas komunikasi. Penelitian ini menegaskan pentingnya komunikasi organisasi yang adaptif dan partisipatif untuk mendukung pembangunan infrastruktur desa yang berkelanjutan.