Industri pengolahan kopi di Indonesia memiliki potensi besar untuk bersaing di pasar global, namun masih menghadapi tantangan dalam hal efisiensi proses dan tingginya tingkat pemborosan (waste). Pendekatan Lean Manufacturing dapat menjadi solusi dengan fokus pada eliminasi aktivitas non-value-added untuk meningkatkan produktivitas dan kualitas produk. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis penerapan konsep lean manufacturing di industri pengolahan kopi skala menengah guna mengidentifikasi jenis pemborosan dan menentukan strategi perbaikannya. Metode yang digunakan adalah Lean Assessment melalui alat Value Stream Mapping (VSM) dan Waste Assessment Model (WAM). Pengumpulan data dilakukan melalui observasi, wawancara, dan pengukuran waktu proses di lini produksi PT Kopi Rempah. Hasil Menunjukan waktu siklus total berkurang dari 11.540 menjadi 8.260 detik setelah implementasi lean. Jenis pemborosan dominan adalah waiting (28%), motion (21%), dan overproduction (18%). Implementasi 5S, Kaizen, dan kanban system berhasil mengurangi waktu tunggu antarproses dan memperbaiki aliran produksi. Secara keseluruhan, penerapan lean manufacturing terbukti meningkatkan produktivitas dan efisiensi sumber daya manusia serta mendukung daya saing industri pengolahan kopi berkelanjutan.