Kecamatan Ulumanda di Kabupaten Majene, Sulawesi Barat, memiliki kekayaan budaya yang tinggi meskipun infrastrukturnya terbatas dan akses ke wilayah ini cukup sulit. Salah satu budaya yang masih dijunjung tinggi adalah Ada’ Tuho, sebuah sistem adat yang menjadi pedoman kehidupan masyarakat lokal. Adat ini meliputi aturan dalam berbagai aspek kehidupan, mulai dari pernikahan, pertanian, upacara kematian, hingga penanganan perkara hukum. Di tengah tantangan budaya modern dan pengaruh dari luar, nilai-nilai Ada’ Tuho mengalami kemunduran, terutama dalam pemahaman generasi muda. Komunitas Sulbar Culture bersama pemerintah setempat menginisiasi Festival Ada’ Tuho untuk melestarikan budaya ini. Artikel ini bertujuan mengkaji konsep pelestarian budaya melalui festival dan pengaruhnya dalam membentuk karakter dan identitas masyarakat. Pendekatan budaya yang diangkat diharapkan tidak hanya memperkuat pemahaman budaya lokal tetapi juga menjadi sarana edukasi yang menyeluruh bagi generasi muda.