Ketersediaan lahan untuk Tempat Pemakaman Umum (TPU) merupakan tantangan dalam perencanaan tata ruang wilayah yang berkelanjutan, terutama di kawasan padat seperti Kecamatan Koto Tangah, Kota Padang. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kesesuaian lahan bagi TPU baru dengan pendekatan Sistem Informasi Geografis (SIG) dan metode Analytical Hierarchy Process (AHP). Analisis dilakukan berdasarkan empat kriteria utama: penggunaan lahan, fisik, ekonomi, dan ekologi. Hasil AHP menunjukkan penggunaan lahan memiliki bobot tertinggi (0,502), diikuti ekologi (0,192), fisik (0,171) dan ekonomi (0,135). Proses overlay menghasilkan empat tingkat kesesuaian: sangat sesuai (S1), sesuai (S2), kurang sesuai (S3), dan tidak sesuai (N). Dari total 23.037 hektar wilayah studi, 1% tergolong sangat sesuai dan 14% sesuai. Proyeksi kebutuhan lahan TPU hingga 2035 sebesar 43,27 hektar masih jauh lebih kecil dibandingkan ketersediaan lahan kategori S1 dan S2 yang mencapai 3.394 hektar. Ini menunjukkan ketersediaan lahan yang mencukupi untuk pengembangan TPU secara berkelanjutan.