Ekspansi perkebunan kelapa sawit di Papua menimbulkan beragam respons publik di media sosial, khususnya pada platform X (Twitter). Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis sentimen dan emosi publik terhadap isu tersebut menggunakan pendekatan machine learning melalui aplikasi Orange Data Mining. Sebanyak 1.355 tweet dikumpulkan menggunakan Twitter API v2 dan Google Colab yang terintegrasi dengan pustaka snscrape guna mengatasi batasan pengambilan data. Analisis dilakukan dengan model Multilingual Sentiment untuk klasifikasi polaritas (positif, negatif, netral) dan model Ekman Emotion untuk identifikasi enam emosi dasar. Hasil menunjukkan bahwa sentimen netral mendominasi (39,78%), diikuti negatif (32,16%) dan positif (28,05%). Namun, sentimen netral tidak selalu bersifat informatif, melainkan dapat muncul akibat ambiguitas linguistik atau keterbatasan model dalam memahami konteks lokal bahasa Indonesia. Emosi Joy (sukacita) merupakan emosi paling dominan, tetapi juga muncul dalam kategori sentimen negatif, yang mengindikasikan adanya ekspresi sarkasme dan ironi terhadap isu sawit. Hal ini mencerminkan keterbatasan model otomatis dalam mendeteksi makna tersirat dan gaya bahasa satir. Penelitian ini menyimpulkan bahwa meskipun model Multilingual Sentiment efektif untuk mendeteksi pola umum opini publik, pendekatan ini memerlukan penyesuaian kontekstual agar lebih sensitif terhadap nuansa budaya dan semantik bahasa Indonesia