Disfungsi ereksi (DE) merupakan salah satu bentuk gangguan seksual yang banyak dialami oleh pria dan seringkali ditangani dengan obat-obatan sintetis seperti sildenafil sitrat yang memiliki efek samping serius. Jahe (Zingiber officinale) mengandung senyawa aktif seperti gingerol, shogaol, zingerone, piperidine, dan gingerdione yang diduga memiliki aktivitas afrodisiak. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi potensi senyawa aktif dalam jahe sebagai afrodisiak melalui pendekatan in silico dengan target enzim Phosphodiesterase tipe 5 (PDE5). Metode yang digunakan meliputi preparasi ligan dan reseptor, uji farmakokinetik (Lipinski dan ADMET), validasi metode docking, dan analisis molecular docking menggunakan AutoDock Vina. Hasil penelitian menunjukkan bahwa senyawa gingerol dan gingerdione memiliki nilai binding affinity paling kuat terhadap enzim PDE5, masing-masing sebesar −7,7 dan −7,4 kcal/mol, mendekati nilai kontrol sildenafil (−10,1 kkal/mol). Kedua senyawa juga berikatan pada sisi aktif enzim melalui interaksi hidrogen dan hidrofobik. Seluruh senyawa memenuhi kriteria farmakokinetik dan tidak menunjukkan potensi toksik. Berdasarkan temuan tersebut, jahe berpotensi dikembangkan sebagai afrodisiak alami alternatif yang lebih aman dibandingkan obat sintetis.