Gagal ginjal kronis menjadi salah satu faktor penyebab tingginya angka kematian,di abad ke-21. Sebagian penderita GGK tidak mampu menjalani kegiatan kesehariannya, termasuk bekerja, sehingga berdampak negatif terhadap aspek mental, fisik, sosial, serta kondisi ekonomi. Penelitian ini bertujuan mengkaji keterkaitan antara tingkat depresi dan kemampuan self-care management dengan kualitas hidup pasien hemodialisis di RSSM Cibinong. Penelitian ini menggunakan metode analitik observasional, dengan desain cross sectional study. penarikan sampel dengan teknik purposive sampling dengan 73 sampel. Instrumen pengumpulan data menggunakan kuesioner BDI II, Self Care Management, KDQOL SFᵗᵐ-36 yang sudah valid - reliabel dan dianalisis menggunakan uji gamma. Penelitian menunjukkan dari 73 responden didapatkan hasil tingkat depresi p value = 0,000; r = -0,972, self care management p value = 0,000; r = 0,958 terdapat keterkaitan antara tingkat depresi dan kemampuan self-care management dengan kualitas hidup pasien hemodialisis di RSSM Cibinong. Hubungan tingkat depresi dan kualitas hidup menunjukkan korelasi kuat ke arah negatif, artinya semakin tinggi depresi yang dialami pasien, maka semakin menurun kualitas hidupnya. Sebaliknya, self-care management memiliki korelasi kuat ke arah positif terhadap kualitas hidup, sehingga semakin baik pengelolaan perawatan diri pasien, semakin meningkat kualitas hidup yang di rasakan.