Kenakalan remaja di Kabupaten Muna telah menjadi isu sosial yang kompleks dan menuntut pendekatan holistik untuk penanggulangannya. Artikel ini mengeksplorasi bagaimana hukum pidana Islam dapat diintegrasikan dalam strategi pemberdayaan remaja untuk mengatasi kenakalan di daerah tersebut. Hukum pidana Islam, khususnya prinsip-prinsip hudud dan ta'zir, belum efektif dalam menangani kenakalan remaja di Kabupaten Muna. Pendidikan agama yang berfokus pada prinsip-prinsip hukum pidana Islam belum dapat mencegah kenakalan remaja di Kabupaten Muna.Pemberdayaan remaja yang terintegrasi dengan pidana Islam dapat meningkatkan efektivitas penegakan hukum.Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Data dikumpulkan melalui wawancara dan dokumentasi. Informan dalam penelitian ini berjumlah 15 orang yang terdiri dari 2 orang aparat penegak hukum, 3 orang pejabat pemerintah, 3 orang tokoh masyarakat, dan 7 orang remaja di Kabupaten Muna.Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan prinsip-prinsip hudud dan ta'zir dalam strategi pemberdayaan remaja di Kabupaten Muna telah berhasil dalam mengatasi kenakalan remaja. Penurunan signifikan dalam kasus kenakalan remaja, peningkatan pemahaman hukum dan etika, serta dukungan keluarga dan komunitas, semuanya berkontribusi pada keberhasilan program. Program pemberdayaan yang mengintegrasikan pelatihan keterampilan hidup, bimbingan, dukungan psikososial, dan prinsip hukum pidana Islam terbukti efektif dalam mengatasi kenakalan remaja.Program pemberdayaan yang mengintegrasikan pelatihan keterampilan hidup, bimbingan, dukungan psikososial, dan prinsip hukum pidana Islam terbukti efektif dalam mengatasi kenakalan remaja.