Resiliensi erat kaitannya dengan penyandang disabilitas fisik karena penyandang disabilitas fisik mengalami kesulitan dalam beraktivitas, sering mendapat diskriminasi dari lingkungan sekitar sehingga penyandang disabilitas fisik lebih memilih untuk menarik diri. Penyandang disabilitas fisik cenderung mengalami gejala depresi dibandingkan dengan individu normal. Melihat permasalahan tersebut, muncul pertanyaan hal apa yang mempengaruhi resiliensi pada penyandang disabilitas fisik sehingga tulisan ini dibuat bertujuan untuk mengetahui faktor apa saja yang mempengaruhi resiliensi pada penyandang disabilitas fisik. Penelitian ini menggunakan metode studi literatur. Artikel yang digunakan dalam penulisan kajian literatur berasal dari ScienceDirect dan Google Scholar dengan kriteria inklusi (1) memaparkan artikel berbahasa Indonesia atau Inggris, (2) dipublikasikan pada tahun 2017 - 2022, (3) membahas tentang faktor - faktor yang mempengaruhi resiliensi penyandang disabilitas fisik, (4) membahas tentang resiliensi disabilitas fisik bawaan dan/atau non bawaan, dan (5) dapat diunduh sehingga ditemukan hasil yaitu terdapat empat faktor internal yang berpengaruh yaitu regulasi emosi, self-efficacy, coping skills, dan fleksibilitas kognitif dan dua faktor eksternal yang berpengaruh yaitu dukungan orangtua dan dukungan teman sebaya. Resiliensi pada penyandang disabilitas fisik tidak ditentukan dari satu faktor saja melainkan banyak faktor yang dikelompokkan menjadi faktor internal dan eksternal. Diharapkan individu penyandang disabilitas fisik dapat memperhatikan faktor internal dan eksternal dalam membantu mencapai resiliensi.