Tamadarage, Prisca
Unknown Affiliation

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search
Journal : PEKERTI Journal Pendidikan Agama Islam

Peran Guru Pendidikan Agam Islam (PAI) Dalam Meminimalisasi Bullying (Perundungan) Di MTs Negri 1 kota Gorontalo Tamadarage, Prisca; Arsyad, Lukman
Pekerti: Journal Pendidikan Islam dan Budi Pekerti Vol. 1 No. 2 (2019): AUGUST
Publisher : Prodi Pendidikan Agama Islam, IAIN Sultan Amai Gorontalo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (663.431 KB) | DOI: 10.58194/pekerti.v1i2.1234

Abstract

Fokus penelitian yang akan diuji dalam penelitian ini adalah:1) Bagaimana Peran Guru Pendidikan Agama Islam (PAI) dalam meminimalisasi Bullying (Perundungan) di MTs Negeri I Kota Gorontalo.2) bagaimana Peran Guru Pendidikan Agama Islam (PAI) dalam meminimalisasi Bullying (Perundungan) di MTs Negeri I Kota Gorontalo. Dan tujuan Penelitian ini adalah: 1) Untuk mengetahui Peran Guru Pendidikan Agama Islam (PAI) dalam meminimalisasi Bullying (Perundungan) di MTs Negeri I Kota Gorontalo. 2) untuk mengetahui Hambatan Peran Guru Pendidikan Agama Islam (PAI) dalam meminimalisasi Bullying (Perundungan) di MTs Negeri I Kota Gorontalo.Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif, dalam pengumpulan datanya menggunakan metode observasi, wawancara, dokumentasi dengan menggunakan analisis reduksi data, penyajian data dan verifikasi.Hasil penelitian Mengungkapkan bahwa Peran Guru Pendidikan agama Islam bersama sekolah dalam meminimalisasi Bullying melalui dua tahap yaitu tahap pencegahan dan tahap tindak lanjut. Tahap pencegahan dilakukan untuk mencegah serta memfilter terjadinya Bullying dalam lingkungan sekolah. Tahap pencegahan dilakukan melalui sosialisasi kegiatan intra dan ekstra kurikuler, Guru sebagai pendidik, pengajar, pembimbing, Inpirator, Motivator, fasilitator dan pengelola kelas. Tahap tindak lanjut ditujukan apabila telah terjadi perilaku Bullying dalam lingkungan sekolah yaitu guru akan menjadi korektor dan evaluator serta membimbing kembali peserta didik dilanjutkan BK, Kesiswaan dan terakhir Melalui keputusan Kepala Madrasah.. Hal ini diharapkan agar tahap tindak lanjut menjadi solusi atas permasalahan Bullying. Selain itu sikap kooperatif orang tua juga dibutuhkan dalam meminimalisasi Bullying di sekolah