Masa remaja merupakan masa pencarian jati diri. Pada masa ini seseorang rentan untuk terjerumus ke dalam tindakan yang menyimpang seperti kenakalan remaja atau kebut kebutan di jalan. Tindakan-tindakan remaja yang menyimpang dimungkinkan karena remaja kurang mampu untuk meregulasi emosi. Kemampuan meregulasi emosi remaja dimungkinkan dipengaruhi oleh keterlibatan orang tua. Ayah diduga memiliki peranan penting dalam menunjang perkembangan seorang anak. Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap apakah keterlibatan ayah berperan terhadap regulasi emosi pada remaja. Populasi dalam penelitian ini adalah remaja berusia 15-17 tahun yang tinggal bersama kedua orang tua. Pada penelitian ini peneliti menggunakan non-probability sampling dengan teknik purposive sampling. Pengukuran dalam penelitian ini menggunakan skala regulasi emosi dan skala keterlibatan ayah. Jumlah subjek pada penelitian ini sebanyak 105 subjek. Berdasarkan hasil uji Analisis Regresi Linear didapatkan hasil bahwa terdapat peran keterlibatan ayah terhadap regulasi emosi remaja. Keterlibatan ayah dapat membantu remaja untuk mengurangi perilaku menyimpang atau negatif, agresifitas dan dapat mengurangi konflik yang terjadi pada masa remaja.