Penelitian ini bertujuan untuk menggali perspektif guru terhadap penggunaan teknologi dalam pembelajaran Biologi di tingkat SMA. Menggunakan pendekatan kualitatif dengan desain penelitian studi kasus. Partisipan merupakan enam guru SMA dari enam sekolah yang berbeda di wilayah Banyuwangi. Partisipan dipilih melalui metode purposive sampling. Data dikumpulkan melalui wawancara semi-terstruktur dan dianalisis secara tematik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa guru memanfaatkan beragam aplikasi dan platform seperti Zoom, Google Classroom, Kahoot, Quizizz, Canva, PowerPoint, serta ChatGPT, untuk meningkatkan efektivitas dan interaktivitas pembelajaran. Integrasi teknologi dipandang mampu memfasilitasi pembelajaran yang lebih fleksibel, menarik, dan partisipatif, khususnya selama masa pembelajaran daring akibat pandemi. Terdapat berbagai tantangan dalam implementasinya, antara lain keterbatasan infrastruktur (proyektor dan koneksi internet), kompetensi teknis guru dan siswa, serta kemungkinan distraksi siswa saat memanfaatkan perangkat digital. Temuan ini menggarisbawahi pentingnya penguatan kompetensi guru dalam aspek Teknological Pedagogical Content Knowledge (TPACK), penyediaan infrastruktur yang memadai, peningkatan literasi digital siswa, serta pengelolaan kelas berbasis teknologi yang efektif. Dengan pemenuhan prasyarat tersebut, pemanfaatan teknologi dalam pembelajaran diharapkan dapat berkontribusi pada peningkatan kualitas pendidikan yang berkelanjutan.