Pneumonia mengalami penurunan sebesar 14% dari seluruh kematian anak dibawah usia 5 tahun dan menewaskan 740.180 anak pada tahun 2017. Masalah utama yang sering muncul pada pasien pneumonia adalah tidak efektifnya bersihan jalan nafas. Teknik fisioterapi dada dapat meningkatkan efektivitas kebersihan jalan nafas pada pasien pneumonia. Penelitian ini menggunakan desain penelitian deskriptif dengan pendekatan studi kasus. Sampel pada penelitian ini menggunakan sebanyak 1 sampel. Teknik analisis yang digunakan adalah dengan cara observasi dan studi ringkasan yang menghasilkan data untuk interpretasi lebih lanjut dan perbandingan dengan teori yang ada. Hasil penelitian diperoleh data bahwa faktor pasien yang menyebabkan tidak efektifnya bersihan jalan nafas adalah adanya produksi lendir atau sekret yang berlebihan. Data subyektif ibu klien mengatakan anaknya batuk, dan terdengar dengkuran saat tidur, data obyektif adalah adanya suara tambahan seperti ronki, frekuensi pernafasan tidak normal, dan retraksi dinding dada. Analisa penulis, pemberian intervensi berupa fisioterapi dada pada anak belum mampu mengatasi permasalahan higienitas saluran nafas yang tidak efektif.