AbstrakTari Legong Ngelawang termasuk dalam jenis Tari Legong Keraton yang telah dimodifikasi olehpenciptanya. Nama Legong Ngelawang digunakan karena tarian ini ditarikan dengan cara ngelawang (ditarikanmengelilingi Banjar Bangun Lemah, Desa Apuan). Tarian ini termasuk dalam jenis tari kelompok yang terdiri daritiga penari wanita dan diklasifikasikan ke dalam tari wali. Penelitian yang berfokus pada Tari Legong Ngelawangini memiliki dua masalah dengan kajian utama ada pada bentuk dan fungsi Tari Legong Ngelawang di Desa Apuan,Kecamatan Susut, Kabupaten Bangli. Teori yang digunakan untuk membedah dua permasalahan itu adalah teoriestetika dan teori fungsional. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif yang ditinjau dari kajian senipertunjukan dengan menggunakan teknik pengumpulan data wawancara, observasi, studi pustaka, dan dokumentasi.Hasil penelitian menunjukkan bahwa Tari Legong Ngelawang termasuk dalam jenis tari lepas yangditarikan oleh tiga orang penari yang sudah dipilih berdasarkan pawisik dari Sesuhunan Pura Dalem. Strukturpertunjukannya terdiri dari tiga bagian yaitu pepeson, bapang, pengawak dengan ragam gerak sederhana yang terdiridari agem, tandang, tangkis, dan tangkep. Penari menggunakan riasan wajah dan busana yang sangat sederhanadengan menggunakan kipas sebagai properti. Iringan yang digunakan adalah gamelan palegongan yang dibawakanoleh penabuh sekaa Legong dengan jumlah dua puluh orang. Tempat pementasan Tari Legong Ngelawang adalah disetiap gang, dan pertigaan jalan Banjar Bangun Lemah dengan pola lantai yang masih sederhana. Pementasandilaksanakan setelah persembahyangan bersama sampai sore hari pada hari Raya Galungan dan Kuningan. Tarianini memiliki fungsi utama sebagai sarana ritual.Kata Kunci: Tari Legong Ngelawang, Bentuk, Fungsi