Kejadian stagnant dan stockout merupakan masalah yang sering terjadi di Rumah Sakit. Hal ini dapat mempengaruhi mutu pelayanan obat di Instalasi Farmasi Rumah Sakit jika tidak dilakukan pengendalian persediaan yang tepat. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui pengendalian persediaan di Rumah Sakit Robert Wolter Mongisidi Manado dengan menggunakan metode Economic Order Quantity (EOQ) dan Maximum Minimum Stock Level (MMSL) berdasarkan kategorinya. Berdasarkan hasil penelitian diketahui jumlah antibiotik dengan metode EOQ yang termasuk kategori stagnant yaitu 18 (37,5%) jenis, jumlah antibiotik stockout yaitu 23 (47,92%) jenis, dan jumlah antibiotik stok normal yaitu sebanyak 7 (14,58%) jenis. Sedangkan dengan metode pengendalian MMSL, jumlah antibiotik pada kategori stagnant memiliki presentase lebih tinggi menjadi 10 (20,83%) jenis, pada kategori antibiotik stockout yaitu 36 (75%) jenis, dan untuk antibiotik stok normal sebanyak 2 (4,17%) jenis . Hal ini menunjukkan bahwa metode EOQ memberikan hasil yang lebih baik dalam kategori stockout sedangkan metode MMSL memberikan hasil yang lebih baik dalam kategori stagnant.