Biodiesel dapat diperoleh melalui reakasi transesterifikasi dan merupakan salah satu sumber energi alternatif pengganti bahan bakar fosil yang dapat diperbarui. Salah satu bahan baku pembuatan biodiesel adalah limbah minyak jelanta. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh suhu reaksi transesterifikasi minyak jelanta menggunakan katalis heterogen NaOH terhadap kualitas biodiesel yang dihasilkan. Reaksi transesterifikasi dilakukan dengan mereaksikan minyak jelanta dan metanol dengan rasio mol 2:1. Katalis yang digunakan sebanyak 1,5 gram. Reaksi dilakukan selama 4 jam pada variasi suhu reaksi 50oC , 60 oC dan 70oC. Hasil analisa reaksi transesterifikasi minyak jelantah menggunakan katalis heterogen NaOH menunjukkan keberhasilan sitesis metil ester (biodiesel). Karakterisasi fisik yang dilakukan terhadap biodiesel dengan variasi suhu adalah densitas, bilangan asam, nilai kalor, titik nyala. Semakin tinggi suhu reaksi pada sintesis biodiesel maka semakin sedikit hasil biodiesel yang diperoleh, nilai densitas biodiesel semakin kecil, bilangan asam biodisel semakin tinggi, nilai kalor semakin tinggi, dan titik nyala semakin tinggi. Nilai densitas yang diperoleh memenuhi standar SNI pada suhu pemanasan 500C (0,8524 gr/ml) sedangkan pada variasi suhu lainnya tidak memenuhi, nilai kalor pada setiap variasi suhu pemanasan belum memenuhi standar SNI namun semakin tinggi suhu reaksi semakin tinggu nilai kalor yang diperoleh, titik nyala biodisel pada setiap variasi suhu pemanasan memenuhi standart SNI dan diperoleh nilai terbaik pada suhu 70oC (1380C), Nilai bilangan asam yang diperoleh memenuhi standart SNI dan menunjukkan nilai terbaiknya pada variasi suhu 500C (0,54 KOH/g ).