Kurangnya kehangatan, tidak spontan, tegang atau kaku ketika berinteraksi merupakan tanda adanya indikasi depresi pada ibu. Gangguan mental ini terbukti memiliki efek negatif bagi kualitas hidup ibu dan anak. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan depresi pada ibu balita. Metode yang digunakan adalah analitik crossectional. Sampel penelitian adalah ibu balita berjumlah 37 orang. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuisioner. Data dianalisis menggunakan regresi linier berganda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mayoritas ibu berusia tidak berisiko berjumlah 94,6%, pendidikan ibu tingkat menengah berjumlah 75,7%, ibu tidak bekerja berjumlah 89,2%, memiliki status ekonomi menengah ke bawah 86,5%, paritas multipara berjumlah 67,6%, status kehamilan adalah direncanakan 70,3%, berperilaku negatif berjumlah 64,9%, lingkungan yang tidak mendukung berjumlah 51,4%, nakes memberi dukungan berjumlah 51,4%, serta kejadian depresi mayoritas ibu tidak mengalami gangguan depresi berjumlah 51,4. Berdasarkan analisis disimpulkan bahwa faktor yang berhubungan dengan depresi ibu balita adalah pendidikan ibu (p value=0,004).