Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan strategi yang diterapkan oleh guru dalam mengatasi kesulitan membaca permulaan pada siswa kelas 1A di SDN 141 Pekanbaru. Kesulitan membaca permulaan yang dialami siswa mencakup ketidaklancaran membaca, kesalahan dalam mengeja, keterbatasan memori visual, serta kurangnya motivasi dan kepercayaan diri dalam membaca. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif dengan teknik pengumpulan data berupa wawancara, observasi, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi guru dalam mengatasi kesulitan membaca permulaan meliputi tiga aspek utama: (1) Pemanfaatan media pembelajaran, yaitu penggunaan buku jilid, kartu huruf, modul ajar, gambar, serta kegiatan ice breaking yang mampu menarik minat belajar siswa; (2) Menumbuhkan kepercayaan diri dan semangat belajar siswa, melalui pemberian pujian, motivasi verbal, dan bimbingan individual untuk menciptakan rasa aman dan percaya diri; dan (3) Penyediaan program remedial khusus, yang dilaksanakan secara rutin setelah jam pelajaran untuk siswa yang memerlukan pendampingan intensif. Selain itu, guru juga melibatkan orang tua dalam proses pembelajaran sebagai mitra strategis. Dengan strategi-strategi tersebut, kemampuan membaca siswa meningkat secara bertahap baik dari sisi teknis maupun afektif.