Setyawan, Muhamad Andi
Unknown Affiliation

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search
Journal : Riwayat: Educational Journal of History and Humanities

Konstruksi Sosial Nilai Kekeluargaan: Analisis Proses Eksternalisasi, Objektivasi, dan Internalisasi dalam HIMA Sosant FISIP Universitas Negeri Semarang Setyawan, Muhamad Andi; Pramono, Didi
Riwayat: Educational Journal of History and Humanities Vol 8, No 2 (2025): April, Culture and Identity
Publisher : Universitas Syiah Kuala

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24815/jr.v8i2.46595

Abstract

Penelitian ini mengkaji konstruksi sosial nilai-nilai keluarga dalam organisasi kemahasiswaan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik HIMA Sosant Universitas Negeri Semarang. Penelitian ini dilatarbelakangi oleh rendahnya tingkat partisipasi anggota nonstruktural, meskipun nilai-nilai keluarga secara formal diadopsi sebagai bagian dari identitas budaya organisasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji bagaimana nilai-nilai tersebut dikonstruksi melalui eksternalisasi, objektifikasi, dan internalisasi. Dengan menggunakan pendekatan kualitatif dan metode deskriptif, data dikumpulkan melalui wawancara mendalam, observasi partisipan, dan analisis dokumen. Penelitian ini melibatkan informan kunci yang meliputi ketua, wakil ketua, fungsionaris aktif, dan anggota tetap. Validitas dipastikan melalui triangulasi dan pengecekan anggota. Analisis menggunakan model interaktif Miles dan Huberman. Teori konstruksi sosial Berger dan Luckmann menjadi kerangka analisis utama. Temuan penelitian mengungkapkan bahwa eksternalisasi nilai-nilai keluarga masih terbatas pada lingkaran sosial tertentu, yang mengarah pada objektifikasi parsial dan internalisasi yang tidak konsisten. Banyak anggota memandang nilai-nilai keluarga lebih sebagai label simbolik daripada pengalaman hidup. Studi tersebut juga menemukan bahwa partisipasi dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti kenyamanan organisasi, pengakuan, dukungan emosional, dan dukungan eksternal, sementara kendalanya meliputi keterbatasan waktu, tuntutan akademis, dan persepsi yang salah tentang eksklusivitas organisasi. Studi tersebut menyimpulkan bahwa pembangunan nilai-nilai keluarga yang sukses memerlukan strategi yang inklusif, keterlibatan emosional yang kuat, dan kepemimpinan yang patut dicontoh yang menumbuhkan hubungan yang bermakna dan egaliter di antara para anggota.