Claim Missing Document
Check
Articles

Found 23 Documents
Search

Institutional Analysis of “Gapoktan” In the Protected Forest Management Unit Area of North Kota Agung in Tanggamus Regency of Lampung Province Aminah, Lina Nur; Safe'i, Rahmat; Febryano, Indra Gumay
Journal of Sylva Indonesiana Vol. 1 No. 01 (2018): Journal of Sylva Indonesiana
Publisher : Talenta Publisher

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (774.303 KB) | DOI: 10.32734/jsi.v1i01.425

Abstract

The Forest Management Unit (FMU) is the area unit of forest management which its area has been set up with clear boundaries, it has been the predominant covered by forests, it has been managed for long term including their was an explicit objective which declared in the forest management plan. FMU IX is a part of FMU area which is located in North Kota Agung. It has obtained processing area permit through CF program (CFM). CFM managed by Gapoktan (Association of Farmers Groups) who has obtained management area license. Good or bad of the CFM depends on the farmers who are incorporated in “Gapoktan” therefore research on the role of this institution is needed. This study aimed: 1) to analyze the institutional system in two Gapoktan, namely Beringin Jaya and Sinar Mulya in the boundary of CFM land in FMU IX areas of North Kota Agung, and 2) to evaluate the level of effectiveness of “Gapoktan” organization. Appeal data have been developed by the method of SSBP (situation-structure-behavior-performance). The results showed the different performance of both Gapoktan . Beringin Jaya has had good institutional situation, its organizational structure was running well, its member behavior was active in every activities, and performance was very good. Meanwhile in Sinar Mulya, its organizational structure was not going well, the activities were lack hence its performance was not satisfied. The result of the effectiveness level at Beringin Jaya was effective, on the other hand the effectiveness level at Sinar Mulya was quite effective.
Pemberdayaan Kelompok Wanita Tani Hutan Dalam Pemanfaatan Pekarangan Secara Agroforestry, Gapoktan Wana Tani Lestari KPH Batu Tegi Tanggamus Yuwono, Slamet Budi; Kaskoyo, Hari; Qurniati, Rommy; Safe'i, Rahmat; M, Andre H; S, Ade Irma
Repong Damar: Jurnal Pengabdian Kehutanan dan Lingkungan Vol 3, No 2 (2024): November
Publisher : Magister of Forestry,Department of Forestry, Faculty of Agriculture, University of Lampung

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23960/rdj.v3i2.9901

Abstract

Desa Datar Lebuay Kecamatan Air Naningan Kabupaten Tanggamus merupakan desa yang berbatasan langsung dengan kawasan hutan KPH Batutegi Kab. Tanggamus. Masyarakat desa tersebut terhimpun dalam Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Wana Tani Lestari yang merupakan Kumpulan kelompok tani Hkm (Hutan Kemasyarakatan) yang memiliki izin memanfaatkan Kawasan hutan dalam skema perhutanan sosial, selain memiliki lahan garapan di dalam kawasan hutan pada umumnya mereka juga memiliki lahan kebun dan pekarangan di luar Kawasan hutan. Lahan berkebun biasanya berjarak kurang dari satu kilometer dari pemukiman dan lahan pekarangan berada di sekitar rumah tempat tinggal mereka. Pada umumnya kegiatan pemanfaatan lahan hutan dan kebun dilaksanakan oleh kaum laki-laki sedangkan kaum ibu atau perempuan lebih banyak di rumah membantu proses pengolahan hasil hutan seperti menjemur kopi dan kakao, menjemur pinang dan mengolah hasil panen lainnya untuk mendukung pendapat keluarga. Selama ini lahan pekarangan masih belum dimanfaatkan secara optimal oleh petani pada umumnya khususnya oleh para kaum perempuan. Hal ini karena mereka menganggap kegitan tersebut kurang bermanfaat. Seiring berjalannya waktu, terpikir oleh para kaum ibu/perempuan untuk berperan lebih aktif khususnnya dalam memanfaatkan lahan pekarangan. Lahan pekarangan dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan gizi dan kebutuhan pangan dengan cara menanam tanaman sayuran seperti tomat, terong, cabai dan lain-lain yang tujuannya adalah untuk memenuhi kebutuhan gizi keluarga. Hasil kegiatan pengabdian kepada Masyarakat antara lain terbentuk kelompok wanita tani (KWT) dengan nama Bumi Tani Sejahtera. Setelah mendapatkan kegiatan pengabdian pengetahuan KWT Bumi Tani Sejahtera terhadap pemanfaatan lahan pekarangan mengalami peningkatan, selain itu mereka mampu menerapkan pengetahuan yang diperoleh dengan mencoba memanfaatkan pekarangan dengan tanaman produktif (cabe).    
IDENTIFIKASI TIPE-TIPE KERUSAKAN PADA BAHAN PAKAN BADAK DI TAMAN NASIONAL WAY KAMBAS (STUDI KASUS TEGAKAN POHON PADA AREA RESTORASI) Lestari, Wulan Ayu; Safe'i, Rahmat; Dirgantara, Dirgantara
Jurnal Hutan Tropis Vol 12, No 4 (2024): Jurnal Hutan Tropis Volume 12 Nomer 4 Edisi Desember 2024
Publisher : Lambung Mangkurat University-Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20527/jht.v12i4.21452

Abstract

The quality of rhinoceros feed can be seen based on the health condition of the stand. It is necessary to monitor the condition of tree damage to maintain the quality of rhinoceros feed. This study aims to identify the types of damage to vegetation as rhinoceros feed. This research method is based on the Forest Health Monitoring (FHM) technique with several stages, namely: observation of the research location; determination and creation of cluster plots; identification of damage and percentage of tree damage. The results of the study showed that, in the Rawa Kidang restoration and Bambangan restoration, the dominant damage locations were found on the branches and leaves. In addition, the dominant types of damage found were broken/dead branches and leaves and damaged shoots/buds, with percentage values in Rawa Kidang of 27.47% and 59.89%, respectively, while in Bambangan it was 50.50% and 25.89%. The causes of damage to branches include weather factors, pests, and plant diseases while the main causes of damage to leaves are weather, availability of nutrients, and disruption of the photosynthesis process. The presence of parasites and fungi that arise due to high humidity can attack the trunk and branches, so that these parts will rot and be easily damaged or broken if exposed to strong pressure, such as strong winds. Thus, the type of damage most often found in Rawa Kidang Restoration and Bambangan Restoration is damage to branches and leaves with a percentage interval of damage of 25–60%.
Analisis perubahan kesehatan ekosistem Kebun Raya di Provinsi Lampung Safe'i, Rahmat; Gunawan, Rhezandhy
ULIN: Jurnal Hutan Tropis Vol 8, No 2 (2024)
Publisher : Fakultas Kehutanan Universitas Mulawarman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32522/ujht.v8i2.17219

Abstract

Pemantauan perubahan kondisi ekosistem dapat dijadikan sebagai bentuk evaluasi terhadap faktor-faktor yang mempengaruhi pengelolaan keberlanjutan. Tujuan penelitian ini yaitu mengetahui nilai akhir perubahan kesehatan ekosistem Kebun Raya di Provinsi Lampung. Tahapan yang dilakukan pada penelitian, antara lain: observasi untuk penetapan dan pembuatan plot ukur; pengukuran parameter dan penilaian akhir kesehatan ekosistem kebun raya menggunakan teknik Forest Health Monitoring (FHM). Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada Kebun Raya Liwa (KRL) terjadi kenaikan nilai dan kategori dari pengukuran pertama ke kedua, adapun pada Kebun Raya ITERA (KRI) mengalami penurunan. Secara ekologis, kenaikan dan penurunan ini dipengaruhi oleh ketersediaan unsur hara, dan faktor hama penyakit pohon. Kedua faktor tersebut signifikan mempengaruhi kondisi pohon seperti kerusakan pohon, kondisi tajuk, kesuburan tanah, dan produktivitas tegakan. Selain itu pihak pengelola dan stakeholders  memberikan kontribusi terhadap upaya pemeliharaan terhadap Kebun Raya. Dengan demikian, Kebun Raya di Provinsi Lampung mengalami fluktuasi nilai perubahan pada kondisi kesehatan ekosistem..
COMMUNITY PERSPECTIVE ON FOREST CONDITION (CASE STUDY IN KTH TALANG PONIJAN AND SIDODADI I) Elsa Nadia Almaidah; Iswandaru, Dian; Kaskoyo, Hari; Wulandari, Christine; Darmawan, Arief; Rahma Fitriana, Yulia; Safe'i, Rahmat; Herwanti, Susni; Novriyanti, Novriyanti; Gumay Febryano, Indra
Jurnal Belantara Vol 8 No 1 (2025)
Publisher : Forestry Study Program University Of Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jbl.v8i1.1082

Abstract

The sustainability of forest functions is closely related to the perspective of the communities living around it. This study aims to analyze community perspectives on forest conditions in KTH Talang Ponijan and Sidodadi I. Data was collected using a qualitative approach through in-depth interviews, participant observation, and documentation studies. The collected data were analyzed descriptively and qualitatively. The results of the research show that there are still differences between the community's views and their behavior towards community forest management (HKm). Most people in KTH Talang Ponijan and Sidodadi I utilize HKm land to improve their welfare. However, conditions in the field reveal that illegal practices such as logging, poaching, opening up new land for cultivation, and unsustainable land management threaten the balance of nature and worsen forest conditions. The government is expected to provide environmental education programs and facilitate training or guidance to strengthen the community's capacity to manage and utilize forests wisely.
PERUBAHAN NILAI KESEHATAN HUTAN BERDASARKAN INDIKATOR BIODIVERSITAS DI HUTAN RAKYAT DESA KUBU BATU Permatasari, Diva; Safe'i, Rahmat; Rusita, Rusita
JURNAL HUTAN PULAU-PULAU KECIL Vol 9 No 1 (2025): JHPPK
Publisher : Program Studi Manajemen Hutan, Pascasarjana Universitas Pattimura

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30598/jhppk.v9i1.18569

Abstract

Penggunaan indikator biodiversitas menjadi alat penting untuk menilai kondisi kesehatan hutan secara menyeluruh. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perubahan tingkat biodiversitas pohon dan nilai kesehatan hutan berdasarkan indikator biodiversitas di hutan rakyat Desa Kubu Batu. Pengukuran dilakukan pada tahun 2020 dan 2024 dengan menggunakan metode Forest Health Monitoring (FHM) dan analisis indeks keanekaragaman Shannon-Wiener. Tujuh klaster plot ditetapkan pada area hutan rakyat seluas 2,66 Ha. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat biodiversitas pohon rata-rata menurun dari 1,10 (kategori stabil) pada tahun 2020 menjadi 0,46 (kategori kurang stabil) pada tahun 2024. Penurunan ini disebabkan oleh berkurangnya jumlah individu pohon dari 259 menjadi 187, yang dipengaruhi oleh kebakaran hutan pada tahun 2023 dan pemanenan pohon oleh petani. Nilai kesehatan hutan juga mengalami penurunan, dengan rata-rata kategori buruk pada tahun 2024. Pengecualian terjadi pada Klaster Plot 3, yang menunjukkan peningkatan signifikan dalam indeks keanekaragaman dari kategori kurang stabil menjadi stabil. Kesimpulannya, nilai biodiversitas dan kesehatan hutan rakyat di Desa Kubu Batu pada tahun 2024 mengalami penurunan dibandingkan tahun 2020, sehingga diperlukan pengelolaan hutan yang berkelanjutan untuk meningkatkan kesehatan ekosistem.
Dominansi Keanekaragaman Vegetasi pada Berbagai Areal Gangguan Hutan di KPH Way Waya Kabupaten Lampung Tengah Dinas Kehutanan Provinsi Lampung Hartati, Puspa; Asmarahman, Ceng; Riniarti, Melya; Safe'i, Rahmat; Darmawan, Arief
ULIN: Jurnal Hutan Tropis Vol 9, No 1 (2025)
Publisher : Fakultas Kehutanan Universitas Mulawarman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32522/ujht.v9i1.16487

Abstract

Kawasan hutan dengan potensi keberagaman yang tinggi dapat memicu terjadinya kegiatan dan akivitas antropogenik secara illegal. Kegiatan antropogenik berpengaruh terhadap kondisi keberagaman penyusun vegetasi. KPH Way Waya merupakan salah satu KPH di Provinsi Lampung yang memiliki potensi keberagaman vegetasi yang tinggi dan diindikasi terjadinya beberapa ganguan-gangguan hutan. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui kondisi dominansi dan keberagaman (H’) vegetasi pada area-area gangguan hutan. Penelitian dilakukan di areal kelola gabungan kelompok tani (gapoktan) Wana Tekad Mandiri KPH Way Waya. Pengumpulan data menggunakan metode jalur berpetak. Penentuan plot menggunakan intensitas sampling (IS) 0,1%, sehingga jumlah plot pengamatan sebanyak 64 plot. Analisis yang digunakan yaitu indeks nilai penting (INP) untuk melihat dominansi vegetasi dan H’ untuk melihat keberagaman vegetasi. Berdasarkan hasil penelitian, adanya perbedaan area gangguan hutan berpengaruh terhadap kondisi vegetasi hutan terutama nilai INP dan H’. Zona inti memiliki sebaran dominansi dan keberagaman yang tinggi dibandingkan dengan area gangguan lainnya. Sedangkan, area gangguan illegal mining memiliki nilai dominansi dan keberagaman yang sangat rendah. Sebaran jumlah jenis vegetasi yang ditemukan pada masing-masing plot yaitu, sebanyak 47 jenis pada zona inti, 52 jenis pada area pembukaan lahan, 14 jenis pada area illegal mining, 37 jenis pada area illegal logging, dan 37 pada area gangguan kimia. Keberagaman jenis vegetasi pada area gangguan kimia, gangguan illegal logging, gangguan pembukaan lahan, dan zona inti berkategori sedang, sedangkan keberagaman jenis vegetasi pada area gangguan illegal mining berkategori rendah. Dengan demikian, perlu adanya upaya pemulihan lahan dan pemeliharaan terhadap vegetasi pada area-area yang memiliki kondisi vegetasi yang rendah.
Analisis Curahan Waktu Kerja Laki-Laki Dan Perempuan Pada Pengelolaan Hutan Kemasyarakatan Safe'i, Rahmat; Maryani, Lusia Leni; Kaskoyo, Hari; Fitriana, Yulia Rahma; Darmawan, Arief; Wulandari, Christine; Novriyanti, Novriyanti; Febryano, Indra Gumay; Iswandaru, Dian; Herwanti, Susni
ULIN: Jurnal Hutan Tropis Vol 9, No 1 (2025)
Publisher : Fakultas Kehutanan Universitas Mulawarman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.32522/ujht.v9i1.16551

Abstract

Fokus penelitian ini adalah untuk menganalisis aktivitas dan  curahan waktu kerja petani yang dilakukan oleh laki-laki dan perempuan dalam mengelola lahan garapan di Hutan Kemasyarakatan Desa Datar Lebuay Kabupaten Tanggamus. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara menggunakan kuesioner. Responden terdiri dari Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan). Responden ditentukan dengan menggunakan metode purposive sampling. Kriteria responden yakni masyarakat yang mengelola Hkm dan tinggal sekitar hutan serta termasuk anggota Gapoktan Sinar Harapan (SH)  dan Gapoktan Trisno Wana .Jaya (TWJ). Analisis data dilakukan dengan menerapkan analisis kuantitatif serta menggunakan uji independen sample t test. Hasil penelitian menunjukan curahan waktu kerja pada kegiatan persiapan lahan, pemanenan, dan pemasaran di Gapoktan SH yang dilakukan oleh laki-laki sebanyak 32,69 HKP sedangkan curahan waktu kerja perempuan hanya 8,38 HKSP. Pada Gapoktan TWJ total curahan waktu kerja laki-laki sebanyak 32,36 HKP sedangkan yang dilakukan oleh perempuan sebanyak 4,58 HKSP. Hasil analisis independen sample t test pada curahan waktu kerja Laki-laki dan perempuan baik pada Gapoktan SH maupun Gapoktan TWJ menunjukan bahwa nilai signifikansi < 0,05 maka Gapoktan SH maupun Gapoktan TWJ sama-sama menerima Ha, dengan demikian, terdapat perbedaan yang signifikan antara rata-rata waktu kerja laki-laki dan perempuan.
Insectivorous Birds Dominate Across Land-Use Gradient Revealing Unexpected Ecological Resilience in Tropical Forest-Coffee Landscapes Iswandaru, Dian; Rahma Fitriana, Yulia; Darmawan, Arief; Kaskoyo, Hari; Wulandari, Christine; Safe'I, Rahmat; Herwanti, Susni; Novriyanti, Novriyanti; Gumay Febryano, Indra; pardede, lusiana
Jurnal Wasian Vol. 12 No. 01 (2025): June
Publisher : Forestry Department, University of Muhammadiyah Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.62142/5vf89h84

Abstract

Vegetation is essential for birds to fulfil their life requirements. Monoculture coffee plantations, coffee-based agroforestry systems, and forests in HKm Wana Jaya provide potential habitats for various animal species, including birds. This research assessed bird diversity, richness, evenness, species dominance, feeding guilds, and conservation status across these three land cover types. The point count method was employed for data collection. Data were quantitatively analysed using the Shannon-Wiener diversity index, the Margalef richness index, the Pielou evenness index, and the Simpson dominance index. The study recorded 35 bird species from 19 families comprising 167 individuals. Species diversity values across all three land cover types fell within the moderate category, with forest exhibiting the highest value (2.988), followed by coffee agroforestry (2.648) and monoculture coffee (2.035). The highest species richness was found in the forest (5.429) and the lowest in monoculture coffee (2.970). The highest species evenness was recorded in coffee agroforestry (0.935) and the lowest in monoculture coffee (0.849), while species dominance values across all three land cover types were categorised as low (0.061-0.172). Insectivorous birds dominated feeding guilds across all habitat types, revealing unexpected ecological resilience. Of the species recorded, 29 are classified as Least Concern, two as Vulnerable, four as Near Threatened, while 10 species are protected under national legislation, and three species are listed in CITES Appendix II. The findings suggest that while forests maintain the highest biodiversity value, coffee agroforestry systems can provide crucial supplementary bird conservation habitats in modified landscapes.
INDEX AND STATUS OF SUSTAINABLE FOREST MANAGEMENT IN SOCIAL AND ECONOMIC DIMENCIONS BY SUMBER SARI FOREST FARMER GROUP IN WAN ABDUL RACHMAN GRAND FOREST PARK, LAMPUNG PROVINCE Amal, Muhammad Ikhlasul; Kaskoyo, Hari; Nurindarwati, Rini; Safe'i, Rahmat
Jurnal Belantara Vol 8 No 2 (2025)
Publisher : Forestry Study Program University Of Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jbl.v8i2.1144

Abstract

The Index and Sustainability Status play an important role in ensuring the sustainable management of Forest Resources. The objective of this study is to analyze the index value and sustainability status of the management of Wan Abdur Rachman Grand Forest Park in the Sumber Sari Forest Farmers Group in social and economic dimensions. This research employs qualitative and quantitative approaches through observations and interviews. The community sample was obtained using a census method. The data collected were analyzed using multidimensional scaling with the Rapid Fisheries Assessment software. This software is used to assess sustainability status in social and economic aspects of the management. The research results indicate that the forest management in Wan Abdur Rachman Grand Forest Park by Sumber Sari Forest Farmers Group is categorized as quite sustainable. This status is reflected by the high sensitivity values in the community income attribute and accessibility (economic dimension), as well as the community participation attribute in management and the level of education of the community (social dimension). The improvement of road infrastructure, the selection of high-value commodities, training in forest product processing, and the socialization of forest product marketing need to be carried out by the government to achieve a status of very sustainable management.