Kota Surabaya menghadapi tantangan besar dalam penanganan bencana, khususnya kecelakaan air akibat curah hujan ekstrem, luapan sungai, dan kondisi geografis wilayah. Situasi ini berdampak pada kerugian sosial, ekonomi, dan infrastruktur, sehingga diperlukan upaya mitigasi berbasis masyarakat. PKM ini bertujuan untuk menganalisis peran Dinas Sosial Kota Surabaya dalam meningkatkan kapasitas relawan Taruna Siaga Bencana (TAGANA) melalui kegiatan sosialisasi penanganan kecelakaan air. Metode yang digunakan adalah kualitatif deskriptif dengan teknik pengumpulan data melalui wawancara mendalam, observasi, dan dokumentasi, yang divalidasi menggunakan triangulasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Dinas Sosial berperan dalam menyediakan sarana seperti perahu karet, pelampung, helm, serta pelatihan rutin untuk mempertajam keterampilan teknis relawan. Selain itu, Dinas Sosial membangun kolaborasi dengan BPBD dan Basarnas dalam kegiatan sosialisasi maupun penanganan langsung saat bencana. Tantangan utama dalam pelaksanaan program adalah kondisi sungai yang beragam serta keterbatasan sarana yang dimiliki. Penelitian ini menyimpulkan bahwa kegiatan sosialisasi penanganan kecelakaan air berkontribusi signifikan terhadap peningkatan kesiapsiagaan relawan TAGANA dan dapat menjadi model penguatan kapasitas masyarakat dalamĀ mitigasi bencana.