Keruntuhan bendungan merupakan ancaman serius bagi kehidupan manusia dan lingkungan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis risiko bencana yang terkait dengan keruntuhan bendungan dan merancang rencana tindakan darurat yang adaptif berdasarkan hasil analisis tersebut. Fokus pada PLTA Wampu, metode analisis deskriptif digunakan untuk mengidentifikasi potensi risiko, mengklasifikasikan bahaya banjir, dan menentukan tingkat bahaya bendungan. Hasil analisis skenario keruntuhan menunjukkan variasi dampak terhadap wilayah tergantung pada kondisi cuaca dan jenis keruntuhan. Klasifikasi bahaya banjir dibuat untuk menentukan zona bahaya, yang penting untuk rencana evakuasi. Perangkat lunak HEC-RAS dan QGIS digunakan untuk menganalisis hidrologi dan pemetaan spasial yang mendukung identifikasi risiko. Data-data ini membantu dalam penentuan zona-zona bahaya dan estimasi jumlah keluarga yang berisiko. Hasilnya menunjukkan bahwa PLTA Wampu dikategorikan sebagai tingkat bahaya sangat tinggi. Implikasi dari analisis menyoroti kebutuhan akan rencana tindak darurat yang adaptif. Rekomendasi meliputi identifikasi wilayah rentan, strategi evakuasi berdasarkan zona bahaya, dan langkah mitigasi cepat. Kesimpulan ini memberikan landasan yang kuat untuk respons yang tepat terhadap potensi keruntuhan bendungan, menekankan pentingnya mitigasi dan perlindungan masyarakat terdampak