Pranata, Deni Surya
Unknown Affiliation

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search
Journal : Inovatif : Jurnal Administrasi Niaga

EFEKTIVITAS PENGEMBANGAN PRODUKSI BERAS PADA PENGGILINGAN PADI H. DULAH DI KECAMATAN BANJANG KABUPATEN HULU SUNGAI UTARA Latte, Jumai; Pranata, Deni Surya
Inovatif Jurnal Administrasi Niaga Vol. 2 No. 2 (2020): Inovatif Jurnal Administrasi Niaga
Publisher : PPPM STIA Amuntai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36658/ijan.2.2.76

Abstract

Penelitian pada penggilingan Padi H. Dulah di kecamatan Banjang Kabupaten Hulu Sungai ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas pengembangan produksi padi di Kecamatan Banjang Kabupaten Hulu Sungai Utara. Untuk mengetahui apa saja kendala yang menghambat strategi pengembangan produksi padi di Kecamatan Banjang Kabupaten Hulu Sungai Utara. Berdasarkan hasil dan uraian tentang efektivitas pengembangan produksi beras pada penggilingan Padi H. Dulah di kecamatan Banjang Kabupaten Hulu sungai Utara maka dapat ditarik kesimpulan, yaitu: Efektivitas pengembangan produksi padi yang dilakukan pada penggilingan Padi H. Dullah pertama yaitu sikap petani dalam memberikan respon satu sama lain sehingga terjalin komunikasi dan terjalin tali silaturahmi yang baik dalam sebuah pengerjaan ladang sawah milik mereka. Kedua yaitu pembagian alat produksi penggilingan beras yang sudah merata menggunakan mesin penggiling padi yang berkualitas tinggi, sehingga para petani dapat menghasilkan butiran- butiran padi yang berkualitas. Ke tiga yaitu petani memiliki keahlian dalam menggarap lahan persawahan hampir seluruh petani pada penggilingan padi H. Dullah memiliki keahlian dan kemampuan yang sangat bagus dan untuk segi pengelolaan beras mereka mengandalkan kualitas bibit padi yang berkualitas unggul. Kendala-kendala yang menghambat strategi pengembangan produksi yang pertama dari segi teknologi masih memiliki kekurangan teknologi mesin yaitu pemanen padi dan alsintan, mengingat harga alat tersebut terbilang cukup mahal, sehingga sebagian petani masih menggunakan sistem manual dalam proses pemanenan. Kedua belum mahirnya petani dari segi penyetelan sistem mesin penggilingan padi sehingga masih menghasilkan butiran- butiran padi yang pecah dan patah. Ketiga kekurangan stok beras untuk di jual ke pasar dan ke pengepul mengingat kebutuhan pasar yang sangat melonjak.