Strategi optimalisasi pembiayaan pendidikan menjadi aspek krusial dalam mendukung keberlangsungan proses belajar-mengajar, terutama di sekolah negeri yang sangat bergantung pada pendanaan pemerintah. Studi ini mengeksplorasi praktik pengelolaan dana BOS dan BOP di SMA Negeri 12 Semarang dalam konteks operasional pendidikan sehari-hari. Pemanfaatan dana BOS difokuskan pada pengadaan sarana prasarana, pembelajaran, dan pelatihan guru, sementara dana BOP digunakan khusus untuk membiayai honorarium guru tidak tetap. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara mendalam dengan pengelola dana, dokumentasi laporan keuangan, dan observasi sistem pelaporan daring. Temuan menunjukkan bahwa integrasi pengelolaan dua skema dana ini mampu meningkatkan efisiensi penggunaan anggaran, meskipun masih dihadapkan pada tantangan fleksibilitas dana dan keterbatasan dukungan eksternal. Proses pelaporan yang transparan melalui aplikasi ARKAS dan SIMDAK BOP serta keterlibatan komite sekolah memperkuat akuntabilitas. Studi ini menawarkan gambaran nyata tentang praktik tata kelola keuangan sekolah yang adaptif terhadap kebutuhan operasional dan perubahan kebijakan, sekaligus membuka ruang inovasi dalam pembiayaan pendidikan di tingkat satuan pendidikan.